linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Reading: Indonenglish, Berbahasa Inggris Campur Dialek Indonesia
linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Cari di sini
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Punya akun? Sign In
Follow US
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
linimassa.id > Indeks > Gaya Hidup > Indonenglish, Berbahasa Inggris Campur Dialek Indonesia
Gaya Hidup

Indonenglish, Berbahasa Inggris Campur Dialek Indonesia

Hilal Ahmad 9 September 2024
Share
waktu baca 2 menit
Indonenglish
SHARE

Linimassa.id – Pernah dengar istilah Indonenglish? Ini ungkapan untuk pemakaian bahasa Inggris yang campur-campur dengan kosa kata bahasa Indonesia bahkan dengan dialek Indonesia.

Gelombang indonenglish atau englonesian ternyata sudah mengakar menjadi praktik budaya populer–dan menjadi standar–di tengah pergaulan anak-anak muda Indonesia saat ini.

Laman Media Indonesia menyebut, Indonenglish bisa dipahami sebagai praktik berbahasa campuran, antara bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.

Awalnya, praktik indonenglish terjadi masif, terutama di kota-kota besar yang disponsori langsung oleh cara berbahasa para artis dan selebritas; keberadaan dan perkembangannya masih cukup terbatas, serta bisa dipahami sebagai praktik berbahasa subculture.

Namun, hari ini, di tengah perkembangan teknologi internet dengan fasilitas media sosial yang canggih, praktik indonenglish sudah sangat berbeda.

Saat ini indonenglish sudah lebih merasuk lebih dalam, membetot ke(tidak)sadaran dengan beragam bentuk dan sensasinya. Ia dipermulus oleh banyak faktor: fitur dan aplikasi media sosial, media-media luring dan daring yang berlimpah, iklan, gaya hidup, agensi agama, dan sebagainya.

Indonenglish sudah menjadi praktik berkomunikasi sehari-sehari, tak lagi menjadi barang mewah di kalangan generasi muda urban saja, tetapi juga sudah menyebar luas ke semua pelosok, yang semuanya berlomba-lomba secara terbuka untuk mengikuti arus, pengaruh, dan standar budaya internasional.

Secara historis, kita mungkin belum menemukan titik tolak sejarah yang secara otoritatif bisa dijadikan sandaran menjelaskan awal mula fenomena indonenglish.

Yang pasti, tahun 2000-an fenomena itu mulai sengit diperdebatkan oleh para ahli bahasa dan terutama oleh para kritikus sastra serta para sastrawan sendiri. Namun, semakin ke sini, semakin susah menemukan perdebatan soal itu. Mungkin fenomena tersebut sudah menjadi praktik normal dan kebenaran yang tak perlu diperdebatkan. (Hilal)

Share This Article
Facebook X Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Terkini

Korupsi Dana Desa Petir
Kasus Dugaan Korupsi Dana Desa Petir Rp 1 Miliar Masuki Tahap Penyidikan, Kaur Keuangan Terancam Jadi Tersangka
News
Festival Karang Kabua 2025
Gubernur Banten Buka Festival Karang Kabua 2025, Minta Nelayan Jaga Warisan Budaya
News
Wisata di Desa Sindangheula
Kembangkan Wisata di Desa Sindangheula, Bupati Ratu Zakiyah Bakal Koordinasikan dengan BBWSC3
News
Kejari Tangsel
Ada Dugaan Penyalahgunaan Material, Kejari Tangsel Tinjau Pembangunan Pedestrian Jalan Ciater 
Gaya Hidup
PGN Area Cilegon
PGN Area Cilegon Ajak Warga Catat Meter Mandiri Lewat Layanan WhatsApp & PGN Mobile
Bisnis
linimassa.idlinimassa.id
Follow US
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
logo-linimassaid
Selamat datang kembali!

Login ke akunmu

Username or Email Address
Password

Lost your password?