linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Reading: Peuyeum, Oleh-oleh Khas Primadonanya Bandung
linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Cari di sini
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Punya akun? Sign In
Follow US
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
linimassa.id > Indeks > Gaya Hidup > Peuyeum, Oleh-oleh Khas Primadonanya Bandung
Gaya Hidup

Peuyeum, Oleh-oleh Khas Primadonanya Bandung

Hilal Ahmad 5 Juli 2024
Share
waktu baca 3 menit
Peuyeum Linimassa
SHARE

Linimassa.id – Setiap kali berkunjung ke Bandung, peuyeum tidak pernah ketinggalan disebut sebagai rekomendasi oleh-oleh.

Laman Bandung.go.id menyebut, peuyeum merupakan makanan khas Kota Bandung yang sudah sangat terkenal dan memiliki banyak penikmat baik dari Kota Bandung sendiri ataupun luar Kota Bandung.

Peuyeum merupakan olahan singkong yang difermentasi dan memiliki cita rasa yang khas. Cukup mudah untuk membuat dan mengolah peuyeum.

Laman Kemdikbud menyebut, peuyeum Bandung merupakan salah satu kuliner khas yang ada di Kota dan Kabupaten Bandung.

Nama kuliner ini terdiri dari dua kata, yaitu “Peuyeum” atau dalam bahasa Indonesia artinya tapai singkong. “Bandung” merupakan nama kota tempat produksi peuyeum tersebut, yaitu Kabupaten Bandung.

Asal mula keberadaan kuliner tradisional peuyeum di Bandung yaitu dari Kecamatan Cimenyan (Kabupaten Bandung).

Singkong sebagai dasar pembuatan peuyeum memang sejak zaman penjajahan sudah dikenal oleh masyarakat Bandung sebagai pengganti nasi yang kala itu sangat sulit diperoleh.

Produksi singkong yang berlimpah terkadang membuat sebagian yang belum dikonsumsi atau diolah menjadi busuk.

Antisipasi agar jangan sampai busuk salah satunya adalah melalui upaya pengolahan dan pengawetan singkong. Di Cimenyan, pengolahan singkong dilakukan melalui proses fermentasi menggunakan bahan ragi. Dari hasil olahan tersebut kemudian menghasilkan kuliner yang dikenal dengan nama peuyeum.

Rupanya proses pengawetan tersebut telah berlangsung cukup lama, yaitu sudah sejak tahun 1800-an. Kualitas singkong yang diproses sedemikian rupa membuat peuyeum Cimenyan dikenal dengan kelezatannya tidak saja oleh warga sekitar tetapi juga sudah sudah meluas hingga ke Kota Bandung dan beberapa kota di Provinsi Jawa Barat (metrum.co.id, 2019).

- Advertisement -
Ad imageAd image

Animo pembeli yang cukup tinggi membuat industri Peuyeum semakin berkembang. Hingga tahun 1950-an, jumlah pengrajin peuyeum di Kecamatan Cimenyan mencapai 200 orang.

Namun, ketenaran tersebut sedikit demi sedikit mengalami penurunan. Hingga tahun 2013, jumlah produsen peuyeum tinggal 14 orang saja. (Ridwanto, 2013: 4).

Cara Membuat

Cara membuat peuyeum adalah dengan menyiapkan bahan dasar singkong, air, dan ragi.

Proses pertama adalah mengupas kulit singkong, kemudian dicuci bersih. Biasanya, singkong untuk membuat peuyeum adalah singkong utuh yang hanya dipotong pada bagian ujung atas dan bawah saja.

Setelah bersih semua, singkong kemudian direndam sebentar lalu ditaruh dalam 3 dandang berisi air untuk direbus sebanyak dua kali hingga setengah matang.

Rebusan pertama selama 1,5 jam, sedang yang kedua selama 1 jam. Selesai direbus, singkong ditiriskan kemudian ditaburi ragi.

Singkong yang sudah diberi ragi disusun dalam keranjang bambu yang diberi alas daun pisang.

Diamkan selama 2-3 hari hingga proses fermentasi selesai dan menghasilkan Peuyeum yang manis serta empuk (namun tidak lembek).

Fungsi peuyeum selain sebagai salah satu cemilan juga diyakini dapat menghangatkan tubuh. Ragi sebagai bahan fermentasi memang menjadi faktor utama yang menimbulkan efek hangat pada tubuh setelah menyantap peuyeum.

Hingga saat ini, Peuyeum Bandung biasa dikirim ke Kota/Kab. Bandung, Garut, Cianjur untuk diperjualbelikan sebagian besar sebagai oleh-oleh dan sebagai bahan utama untuk membuat kuliner colenak (dicocol enak). (Hilal)

Share This Article
Facebook X Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Terkini

Kanker di Banten
Penderita Kanker di Banten Capai 472
News
Koperasi Merah Putih di Pandeglang
Koperasi Merah Putih di Pandeglang Diresmikan, Setiap Desa Dapat Rp5 Miliar
News
Gowok Kamasutra Jawa
Hanung Bramantyo Rilis Film Gowok Kamasutra Jawa: Angkat Tradisi Seksual Kuno
Gaya Hidup
Beasiswa Dian Sastro 2025
Beasiswa Dian Sastro 2025, Dukung Perempuan Raih Pendidikan Telah Dibuka
Pendidikan
Baznas Kota Tangsel
Ansor Soroti Pengelolaan Dana Zakat Baznas Kota Tangsel, Uzroh hingga Zakat Mal
News
linimassa.idlinimassa.id
Follow US
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
logo-linimassaid
Selamat datang kembali!

Login ke akunmu

Username or Email Address
Password

Lost your password?