linimassa.id – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memiliki program insentif untuk guru majelis taklim hingga memberikan hibah bagi masjid, mushola dan pondok pesantren.
Program tersebut mendapat apresiasi dari sejumlah ulama di Kota Tangsel. Pasalnya, program tersebut sebagai implementasi dari moto Tangsel yakni ‘Religius’.
Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Tangsel H. Abdul Rojak mengapresisi program religiusitas yang dijalankan oleh Pemkot Tangsel.
“Syukur alhamdulillah, terima kasih kepada Pemkot Tangsel dan seluruh jajaran ekeskutif maupun legislatif. Apresiasi setinggi-tingginya, semoga dengan program ini membawa keberkahan dan kemaslahatan bagi masyarakat Tangsel,” kata Rojak mengapresiasi.
Rojak menerangkan, program-program tersebut sangat penting untuk dijalankan. Terutama program insentif guru majelis taklim atau guru ngaji.
Menurutnya, para guru ngaji di Tangsel merupakan kelompok yang tidak memiliki penghasilan tetap perbulannya, sehingga perlu diperhatikan oleh Pemkot Tangsel.
“Mereka merupakan kelompok mukhlisin, kelompok yang ikhlas mendedikasikan diri untuk mencerdaskan masyarakat di bidang agama. Jadi sangat penting dan sangat tepat seklai program ini,” terang Rojak.
Mantan Kepala Kantor Kemenag Tangsel itu berharap, program tersebut dapat berjalan dan berkesinambungan. Moto religius itu, kata Rojak, jangan hanya sekadar slogan, tetapi terealisasi dan diwujudkan di Kota Tangsel.
“Kota religius itu yang peduli terhadap komponen keagamaan. Pemkot Tangsel sudah mantap karena sudah peduli pada pelayanan di bidang keagamaan dan harus terus dilakukan,” ungkapnya.
Dia berharap, volume dan kuota penerima bantuan insentif yang diberikan bertambah. Pasalnya, di Tangsel banyak guru majelis taklim dan guru ngaji yang konsisten mengabdikan diri untuk mencerdaskan masyarakat di bidang agama.
“Bantuan ini jangan musiman, jangan hanya untuk kepentingan momen tertentu, tetapi program ini berkesinambungan dan bergantian. Semoga Pemkot Tangsel meningkatkan volume anggaran bantuannya agar menambah semangat pelayan keagamaan,” tekannya.
Terpisah, Mantan Sekretaris Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Tangsel H. Makhmud berharap program bantuan dana hibah untuk masjid dan musola terus berlanjut.
Makhmud mengatakan, adanya bantuan dana hibah itu penting untuk mendukung keperluan kegiatan yang dilaksanakan pengurus masjid dan musola.
“Bantuan dana hibah untuk masjid dan musola sangat penting untuk kegiatan di masjid. Program ini juga jadi realisasi moto Tangsel ‘religius’ dengan memperhatikan pelayanan keagamaan di masyarakat,” terangnya.
Makhmud yang kini menjabat Sekretaris DMI Kecamatan Ciputat berharap, Pemkot Tangsel memberikan pelatihan administrasi untuk pengajuan dana hibah bagi para pengurus masjid dan musola. Pasalnya ada 800 masjid dan 1.000 lebih di Tangsel belum semuanya memiliki manajemen dokumen dan administrasi lengkap.
“Karena mengajukan bantuan hibah ini harus menggunakan proposal yang dilengkapi dengan berbagai dokumen dan alur pengajuan yang melewati beberapa tahap. Dengan adanya pelatihan, berharap pengajuan berjalan lancar,” pungkasnya. (Adv)
