linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Reading: Hari Radio Nasional Diperingati Setiap 11 September
linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Cari di sini
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Punya akun? Sign In
Follow US
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
linimassa.id > Indeks > Pendidikan > Hari Radio Nasional Diperingati Setiap 11 September
Pendidikan

Hari Radio Nasional Diperingati Setiap 11 September

Hilal Ahmad 12 September 2023
Share
waktu baca 4 menit
Hari radio nasional setiap 11 September.
Hari radio nasional setiap 11 September.
SHARE

linimassa.id – Setiap 11 September diperingati sebagai Hari Radio Nasional. Pada momen ini juga diperingati sebagai hari kelahiran Radio Republik Indonesia (RRI) yang didirikan pada 11 September 1945.

Sekadar tahu, beberapa stasiun radio mengudara dengan program-program khusus, sedangkan yang lain mengadakan konser musik, seminar, atau pameran yang berkaitan dengan industri radio.

Sejarah Hari Radio Nasional ini tidak dapat dipisahkan dengan sejarah RRI. RRI dibentuk pada saat sebulan setelah radio siaran milik pemerintah Jepang yang bernama Hoso Kyoku dihentikan, tepatnya 19 Agustus 1945.

Pada awalnya, perkembangan radio di Indonesia dimulai oleh Batavia Radio Vereniging (BRV) pada 16 Juni 1925 di Batavia atau Jakarta.

Menurut laman resmi Komisi Penyiaran Indonesia, dihentikannya, siaran radio Hoso Kyoko pada 19 Agutus 1945 menjadi cikal bakal lahirnya RRI.

Saat itu, bangsa Indonesia baru saja merdeka dari penjajahan dan tidak tahu apa yang haru dilakukan. Terlebih radio-radio luar negeri saat itu mengabarkan bahwa Belanda akan kembali menjalankan kekuasaanya di Indonesia.

Orang-orang yang pernah aktif di radio pada masa kependudukan Jepang menyadari radio merupakan alat komunikasi yang diperlukan Pemerintah Indonesia untuk memberikan informasi dan berkomunikasi dengan rakyat.

Melihat situasi tersebut, banyak orang Indonesia yang sebelumnya aktif di radio saat masa penjajahan Jepang menyadari bahwa radio adalah alat yang sangat dibutuhkan oleh pemerintah Indonesia untuk menyebarluaskan informasi dan dibutuhkan pula oleh masyarakat Indonesia untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi terkini dan apa saja yang harus mereka lakukan.

 

Delegasi

Sebanyak delapan delegasi Indonesia yang sebelumnya tergabung di radio siaran Hosu Kyoku menggelar pertemuan bersama pemerintah Indonesia di Jakarta.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Delegasi radio yang saat itu mengikuti pertemuan adalah Abdulrahman Saleh, Adang Kadarusman, Soehardi, Soetarji Hardjolukita, Soemarmadi, Sudomomarto, Harto dan Maladi.

Delapan orang mantan Radio Hosu Kyoku mengadakan pertemuan berama pemerintah pada 11 September 1945, tepatnya Pukul 17.00 di beka Gedung Raad Van Indje Pejambon, Jakarta.

Abdurahman Saleh yang menjadi Ketua Delegasi mengutarakan pentingnya radio sebagai alat komunikasi Pemerintah dengan rakyat, karena lebih cepat dan tidak mudah terputus saat pertempuran.

Kehadiran radio menjadi penting saat itu mengingat tentara sekutu akan mendarat di Jakarta pada akhir September 1945.

Pertemuan tersebut menghasilkan kesimpulan, diantaranya dibentuknya Persatuan Radio Repubik Indonesia yang akan meneruskan penyiaran dari delapan stasiun di Jawa, mempersembahkan RRI kepada Presiden dan Pemerintah RRI sebagai alat komunikasi dengan rakyat, serta mengimbau agar semua hubungan antara Pemerintah dan RRI disalurkan melalui Abdurahman Saleh.

Pemerintah saat itu menyanggupi kesimpulan tersebut dan siap membantu RRI meski tidak sependapat dalam beberpa hal.

Tepatnya pukul  00.00 delegasi dari delapan stasiun di Jawa mengadakan rapat. Adapun Delegasi yang hadir diantarnya, dari wilayah Purwokerto, Yogyakarta, Semarang, Surakarta dan Bandung, sedangkan Surabaya dan Malang tidak mengirim perwakilan.

Dari pertemuan rapat tersebut didirikannya RRI dengan Abdurahman Saleh sebagai pemimpinnya.

Seiring perkembangan zaman  radio terus menghadirkan beragam inovasi, mulai dari aplikasi ponsel pintar hingga sistem ruang berita berbasis kecerdasan buatan, dalam upaya transformasi bersaing di era digital. (Hilal)

Share This Article
Facebook X Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
26 November 2025
Ad imageAd image
Ad imageAd image
Ad imageAd image
Ad imageAd image
Ad imageAd image
Ad imageAd image
Ad imageAd image
Ad imageAd image

Terkini

DPRD Banten
Komisi IV DPRD Banten Desak ESDM dan DLHK Ungkap Data Valid Tambang Ilegal di Banten
News
Pemkab Serang
Pemkab Serang Fokus Kurangi Praktik BAB Sembarangan demi Tingkatkan Kesehatan Warga
News
Tambang Ilegal di Banten
Tambang Ilegal di Banten Rusak 50 Hektare Lahan, Kerugian Negara Capai Rp18,3 Miliar
News
Macan tutul
Populasi Satwa Langka Macan Tutul hingga Elang Jawa di TNGHS Terancam, Ini Penyebabnya
News
Pemkot Tangsel
Ini Upaya Pemkot Tangsel Tingkatkan Infrastruktur Jalan dan Pengendalian Banjir pada 2025
Pemerintahan
linimassa.idlinimassa.id
Follow US
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
logo-linimassaid
Selamat datang kembali!

Login ke akunmu

Username or Email Address
Password

Lost your password?