linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Reading: 5 Fakta Hari Perdamaian Internasional 2024, Simak Yuk
linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Cari di sini
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Punya akun? Sign In
Follow US
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
linimassa.id > Indeks > Pendidikan > 5 Fakta Hari Perdamaian Internasional 2024, Simak Yuk
Pendidikan

5 Fakta Hari Perdamaian Internasional 2024, Simak Yuk

Hilal Ahmad 21 September 2024
Share
waktu baca 5 menit
Ilustrasi Hari Perdamaian Dunia (Foto : Geotimes)
Ilustrasi Hari Perdamaian Dunia
SHARE

Linimassa.id – Setiap 21 September diperingati sebagai Hari Perdamaian Internasional 2024. Simak beberapa fakta berikut ini:

Contents
Asal Muasal Hari Perdamaian InternasionalTema Hari Perdamaian Internasional 2024Nilai-nilai Budaya PerdamaianTujuan Hari Perdamaian DuniaMakna Perdamaian

 

  1. Asal Muasal Hari Perdamaian Internasional

Majelis Umum PBB telah mendeklarasikan 21 September sebagai hari khusus memperingati dan memperkuat cita-cita dunia perdamaian baik di dalam maupun di antara semua bangsa-bangsa.

Deklarasi ini sebagai hari khusus memperkuat cita-cita perdamaian dengan cara mengamati 24 jam tanpa kekerasan dan gencatan senjata.

Untuk melanjutkan misi Hari Perdamaian Internasional ini, PBB memperbanyak teksnya dengan resolusi asli pada 2001, kemudian menetapkan tanggal 21 September sebagai hari peringatannya.

Hari Perdamaian Internasional bertujuan untuk mengingatkan semua orang berkomitmen pada perdamaian di atas semua perbedaan dan untuk berkontribusi dalam membangun budaya perdamaian.

Mantan Direktur Jenderal UNESCO Irina Bokova menyatakan, Hari Perdamaian Internasional untuk merayakan kekuatan solidaritas global demi membangun dunia yang damai dan berkelanjutan.

“Hambatan perdamaian itu rumit dan curam, tidak ada negara yang bisa menyelesaikannya sendirian. Untuk itu diperlukan bentuk baru solidaritas dan aksi bersama, dimulai sedini mungkin,” kata Irina saat sidang Majelis Umum PBB pada 2016 tentang cara mempertahankan perdamaian dikutip dari laman .

 

  1. Tema Hari Perdamaian Internasional 2024

Laman PBB mengumumkan peringatan Hari Perdamaian Dunia tahun 2024 bertemakan Membangun Budaya Damai atau Cultivating a Culture of Peace. Tahun ini menandai peringatan 25 tahun adopsi Deklarasi dan Program Aksi tentang Budaya Damai oleh Majelis Umum PBB.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Pada deklarasi tersebut, badan paling inklusif PBB mengakui, perdamaian bukan hanya tidak adanya konflik. Namun juga membutuhkan proses partisipatif positif dan dinamis, mendorong dialog dan penyelesaian konflik dengan semangat saling pengertian dan kerja sama.

Di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dan konflik, tidak ada waktu yang lebih baik untuk mengingat momen Majelis Umum PBB berkumpul pada 1999 menjabarkan nilai-nilai budaya perdamaian.

 

  1. Nilai-nilai Budaya Perdamaian

Nilai-nilai budaya perdamaian dunia meliputi penghormatan terhadap kehidupan, HAM dan kebebasan fundamental, promosi anti kekerasan melalui Pendidikan, dialog, dan kerja sama.

Selain itu, ada pula komitmen yang dirumuskan yaitu komitmen terhadap penyelesaian konflik secara kepatuhan terhadap kebebasan, keadilan, demokrasi, toleransi, solidaritas, kerja sama, pluralisme, keberagaman budaya, dan dialog serta pemahaman di semua tingkatan masyarakat dan antar bangsa.

Dalam resolusi lanjutan, Majelis Umum PBB lebih lanjut mengakui pentingnya memilih negosiasi dari pada konfrontasi, serta bekerja sama bukan melawan satu sama lain.

 

  1. Tujuan Hari Perdamaian Dunia

Tujuan hari peringatan ini adalah untuk mempromosikan perdamaian dan non-kekerasan di seluruh dunia.

Pada momen ini kita dapat ikut merayakannya dengan berbagi ucapan di media sosial.

Pada 2023 lalu menandai titik tengah dalam penerapan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Peringatan Hari Perdamaian Internasional tahun 2023 bertepatan dengan SDG Summit (18 – 19 September) untuk menandai tonggak pencapaian titik tengah.

SDG bertujuan untuk membawa kita lebih dekat pada masyarakat yang lebih damai, adil, dan inklusif, bebas dari rasa takut dan kekerasan. Namun, tanpa dukungan dan kontribusi dari berbagai pihak, termasuk 1,2 miliar anak muda yang masih hidup, tujuan-tujuan tersebut tidak akan tercapai.

 

Makna Perdamaian

Perdamaian adalah segala hal yang membahas mengenai pencapaian kesejahteraan hidup manusia melalui keadilan dan kondisi damai. Pemaknaan perdamaian ditentukan oleh sudut pandang manusia mengenai dunia. Perdamaian dapat dicapai oleh politikus untuk tujuan pencegahan konflik.

Damai membawa konotasi yang positif; hampir tidak ada orang yang menentang perdamaian; Perdamaian dunia merupakan tujuan utama dari kemanusiaan. Beberapa kelompok, berpandangan berbeda tentang apakah damai itu, bagaimana mencapai kedamaian, dan apakah perdamaian benar-benar mungkin terjadi.

Burung merpati dan daun zaitun sering digunakan sebagai lambang perdamaian.

Damai memiliki banyak arti: arti kedamaian berubah sesuai dengan hubungannya dengan kalimat. Perdamaian dapat menunjuk ke persetujuan mengakhiri sebuah perang, atau ketiadaan perang, atau ke sebuah periode di mana sebuah angkatan bersenjata tidak memerangi musuh. Damai dapat juga berarti sebuah keadaan tenang, seperti yang umum di tempat-tempat yang terpencil, mengizinkan untuk tidur atau meditasi.

Damai dapat juga menggambarkan keadaan emosi dalam diri dan akhirnya damai juga dapat berarti kombinasi dari definisi-definisi di atas. Dalam arti luas, perdamaian adalah terciptanya keadilan dalam segala aspek kehidupan manusia yang bertujuan untuk mencapai kesejahteraan manusia. Aspek ini meliputi aspek ekonomi, sosial, politik, lingkungan dan spiritual. Makna perdamaian didasarkan kepada pandangan manusia tentang dunia.

Konsepsi damai setiap orang berbeda sesuai dengan budaya dan lingkungan. Orang dengan budaya berbeda kadang-kadang tidak setuju dengan arti dari kata tersebut, dan juga orang dalam suatu budaya tertentu. (Hilal)

Share This Article
Facebook X Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
16 Agustus 2025
Ad imageAd image

Terkini

Dinkes Kota Tangsel
Dinkes Kota Tangsel Fasilitasi Cek Kesehatan Gratis dan Tes IVA di Kejari
News
Flyover Jalan Haji Sarmah
Pembangunan Flyover Jalan Haji Sarmah Bintaro Disorot, Sudah Sesuai Tata Ruang?
News
Dinkes Tangsel
Dinkes Tangsel Minta Masyarakat Waspada DBD, Ada 487 Kasus
News
PWI Tangsel
PWI Tangsel & Baznas Santuni Anak Yatim dan Dhuafa, Maknai Kemerdekaan dengan Berbagi
Khazanah
Setiawan Chogah
Refleksi Novel Terbaru Setiawan Chogah: Menyimak Pohon, Menyimak Luka
Khazanah
linimassa.idlinimassa.id
Follow US
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
logo-linimassaid
Selamat datang kembali!

Login ke akunmu

Username or Email Address
Password

Lost your password?