linimassa.id – Penambahan kuota haji sebanyak 3.000 orang untuk Jawa Tengah pada tahun 2024 diumumkan oleh Penjabat Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana. Langkah ini diambil untuk mengurangi masa tunggu jemaah haji yang saat ini mencapai 31 tahun.
“Ada penambahan kuota kurang lebih tiga ribu jemaah haji di Jawa Tengah pada tahun 2024. Saya rasa ini bisa untuk mengurangi daftar tunggu masyarakat,” kata Nana, seusai menerima kunjungan reses Komisi VIII DPR RI masa persidangan II tahun 2023-2024, di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Rabu (6/12/2023).
Hingga saat ini, terdapat 880.522 calon jemaah haji asal Jawa Tengah dalam daftar tunggu, dan penambahan kuota diharapkan dapat mengurangi masalah tersebut.
Nana Sudjana menyatakan bahwa masalah haji menjadi isu sentral setiap tahun, dan peningkatan pelayanan menjadi hal yang sangat penting.
Komisi VIII DPR RI memberikan masukan untuk pembangunan embarkasi baru di Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Lokasi ini dianggap strategis untuk melayani jemaah haji di wilayah pantura hingga bagian tengah Jawa Tengah.
Nana Sudjana menyambut baik usulan pembangunan embarkasi di Demak dan berkomitmen untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Demak.
Peningkatan pelayanan dan koordinasi diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap keberangkatan jemaah haji.
“Jemaah itu punya tabungan Rp25 juta, artinya tinggal membayar sekitar Rp31 jutaan. Kami juga mintakan agar ada virtual account dengan rata-rata setiap jemaah haji Rp2 juta, jadi angka pelunasannya untuk jemaah haji tinggal membayar Rp29 juta,” paparnya.
Jawa Tengah menjadi daerah kedua dengan jumlah jemaah haji tertinggi di Indonesia, setelah Jawa Timur. Tambahan kuota sebesar 3.093 jemaah diharapkan dapat memberikan akses lebih baik kepada masyarakat untuk melaksanakan ibadah haji. (AR)