PANDEGLANG, LINIMASSA.ID – Sebanyak 10 sekolah tingkat SD dan SMP unjuk kreativitas dengan menampilkan berbagai kesenian budaya di Balai Budaya Pandeglang.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Pandeglang, Rahmat Zultika, menyebut acara kesenian budaya yang melibatkan 10 sekolah SD dan SMP sebagai bagian dari upaya melestarikan seni dan budaya lokal kepada generasi muda.
“Ini salah satu program unggulan Kabupaten Pandeglang. Tujuannya agar anak-anak SD dan SMP mencintai budaya lokal sehingga kebudayaan kita bisa terus tergenerasi. Ada 10 sekolah yang ikut, lima SD dan lima SMP,” kata Rahmat, pada Sabtu 21 Desember 2024.
Beragam penampilan disuguhkan oleh para siswa, mulai dari tari tradisional, musik daerah, hingga drama bertema budaya. Penampilan tersebut mendapat apresiasi dari guru, orang tua, dan masyarakat yang hadir.
“Ini bukti bagaimana masyarakat Pandeglang masih mau mendukung kebudayaan yang positif. Mereka senang dan bangga melihat anak-anaknya tampil di depan umum,” ungkap Rahmat.
Rahmat Zultika menilai era teknologi saat ini menjadi tantangan tersendiri dalam melestarikan budaya lokal. Menurutnya, arus informasi dan teknologi yang begitu mudah diakses harus diimbangi dengan kemampuan memilah informasi.
“Artinya, mereka harus bisa memilah dan memilih. Kita harus menonjolkan bahwa kita punya budaya yang luar biasa. Dengan gelaran pertunjukan kesenian budaya ini, kita bisa menangkal budaya yang tidak baik datang dari luar,” jelasnya.
Rahmat juga menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak untuk melestarikan budaya lokal.
“Tentunya kita harus bersama-sama, bukan hanya Disparbud, tapi juga Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga, termasuk media massa. Semua harus ikut membangun agar budaya kita terus lestari dan dicintai masyarakat, terutama anak-anak,” tambahnya.
Gelaran seni dan budaya seperti ini diharapkan dapat menjadi media edukasi dan inspirasi untuk generasi muda, sekaligus memperkuat identitas budaya lokal di tengah derasnya pengaruh budaya asing.
Disparbud Pandeglang Ajak Generasi Muda Lawan Dominasi Asing

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan globalisasi, generasi muda Indonesia menghadapi tantangan besar untuk menjaga kelestarian budaya tradisional.
Kemajuan teknologi yang membuat akses informasi semakin mudah melalui internet justru membawa dampak lain. Dominasi budaya asing di media sosial sering kali membuat budaya lokal terpinggirkan.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata Kabupaten Pandeglang, Yana Heryana, mengungkapkan tantangan utama dalam melestarikan seni budaya lokal di era digital. Menurutnya, perkembangan teknologi dan media sosial menjadi salah satu faktor yang membuat generasi muda lebih tertarik pada budaya luar dibandingkan budaya lokal.
“Adanya media sosial dan segala macam itu jadi tantangan. Anak muda sekarang lebih tertarik dengan budaya luar. Makanya, kita berupaya mendorong agar mereka kembali mencintai seni budaya kita,” ungkap Yana, Senin 23 Desember 2024.
Untuk menarik minat generasi muda, pihaknya mencoba mengombinasikan seni tradisional dengan seni modern. Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan tampilan yang lebih variatif dan menarik.
“Kami coba kolaborasikan seni tradisional dengan seni modern agar tampilannya lebih menarik dan bisa menjadi daya tarik tersendiri,” jelasnya.
Yana juga menegaskan pentingnya memberikan ruang bagi anak muda untuk berkreasi dengan seni budaya lokal. Disparbud Pandeglang, katanya, menyediakan fasilitas seperti Balai Budaya untuk mendukung aktivitas seni.
“Kami memberikan ruang baik untuk anak sekolah maupun komunitas seni agar memanfaatkan fasilitas di Balai Budaya. Selain itu, kami menjaga kemitraan dengan para seniman dan sanggar,” ucap Yana.
Yana Heryana menyebut pihaknya terus berkomunikasi dengan para pelaku seni untuk mencari solusi dalam melestarikan budaya lokal. Langkah ini dilakukan agar seni tradisional Pandeglang tetap hidup di tengah gempuran budaya luar.
“Kami sering berbincang dengan pelaku seni mengenai permasalahan yang mereka hadapi. Tujuannya, untuk mencari solusi agar seni budaya lokal tetap bisa dilestarikan,” ujarnya.
Yana juga mengajak masyarakat Pandeglang untuk lebih mencintai seni tradisional daerahnya ketimbang budaya luar.
Ia berharap seni budaya lokal bisa menjadi kebanggaan dan sering ditampilkan dalam berbagai acara, sehingga pelaku seni di Pandeglang dapat terus berkarya dan memperoleh penghidupan dari profesi mereka.
“Harapan saya, masyarakat jangan malu mencintai seni asli Pandeglang. Kalau ada acara, alangkah baiknya menampilkan seni tradisional Pandeglang daripada seni dari luar. Dengan begitu, para pelaku seni lokal bisa hidup dan terus berkarya,” pungkasnya.