SERANG, LINIMASSA.ID – Sebuah postingan di Instagram yang memperlihatkan korban pengeroyokan tewas viral di media sosial (medsos). Kasus tersebut terjadi di Lingkungan Bogeg, Cipocok Jaya, Kota Serang dan dilakukan oleh satu orang keluarga.
Dilansir dari akun instagram @itsdechan yang mengaku sebagai anak korban, kejadian itu berlangsung pada 5 September 2024 yang lalu.
Saat itu, korban Amin akan berangkat kerja. Namun, korban dihubungi tetangganya bernama Mukaidah dengan tujuan meminta tolong memperbaiki lampu rumah.
“Pas bapa saya masuk, pintunya dikunci oleh perempuan tersebut. Selang 2 menit para pelaku langsung mengeroyok bapa,” dikutip, Selasa 12 November 2024.
Para pelaku disebut menuduh korban telah melakukan pelecehan. Mereka kemudian mengikat korban dan dipukuli secara membabi buta. Para pelaku diduga ayah, adik dan paman Mukaidah.
“Mereka menuduh bapak saya melakukan pelecehan padahal bapak saya di umah tersebut diikat lalu dipukuli secara membabi buta oleh para pelaku yang tidak lain ayah, adik dan paman perempuan tersebut yang menyebabkan bapa saya meninggal dunia,” katanya.
![1 Keluarga di Bogeg Kota Serang Mengeroyok Tetangganya Hingga Tewas 2 Viral](https://linimassa.id/wp-content/uploads/2024/11/WhatsApp-Image-2024-11-12-at-15.59.52-1024x673.jpeg)
“Bapa saya babak belur sampai tidak bisa bangun, bercucuran darah dan muntah-muntah darah tidak henti-henti, tulang rusuknya patah, giginya patah, mulutnya robek, usus dan lambungnya bocor. Mereka menganiaya bapak saya menggunakan kayu balok, batu bata dan masih banyak benda-benda lainnya. Uang diambil dan barang bukti sudah dihilangkan oleh mereka.” lanjutnya.
Akibat penganiayaan tersebut korban meninggal dunia karena tubuhnya dipenuhi luka setelah dianiaya menggunakan kayu balok, batu bata dan benda lainnya.
“Saya sudah lapor Polda Banten sekitar sebulan yang lalu tapi belum ada kejelasan,” tulisnya.
Direktur Reskrimum Polda Banten AKBP Dian Setyawan saat dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya laporan dugaan penganiyaaan hingga menyebabkan korban meninggal. Perkara itu masih ditangani penyidik.
“Betul, kami sedang menangani perkara tersebut. Tapi perlu kami jelaskan, bukan kami tidak responsif menangani perkara tersebut,” tuturnya.