linimassa.id – Baru-baru ini pembahasan mengenai buta warna parsial sedang ramai dibicarakan. Sebab, salah satu calon Bintara 2021 tidak lolos seleksi dikarenakan memiliki buta warna parsial.
Melansir dari suara.com, buta warna parsial adalah jenis buta warna yang paling umum dialami oleh sebagian orang. Pengidap buta warna parsial ini akan memiliki pandangan yang berbeda tentang warna serta tidak dapat membedakan beberapa warna tertentu.
Penyebab buta warna parsial biasanya akan terjadi ketika salah satu anggota keluarga memiliki kelainan pada fotopigmen, yaitu molekul yang bertugas dalam mendeteksi warna dalam sel-sel pada retina.
Buta warna parsial akan memiliki ciri dan karakter berupa melihat warna biru tampak kehijauan, sulit membedakan warna merah mudah dengan kuning dan merah, melihat warna biru terlihat seperti hijau, melihat warna kuning, seperti abu-abu atau ungu terang.
Selain karena faktor keturunan, buta warna juga dapat disebabkan oleh paparan zat kimia berbahaya atau cedera fisik pada beberapa area tubuh, seperti mata, saraf penglihatan, bagian otak yang bertugas memproses informasi warna. Tidak hanya itu saja, katarak dan usia juga dapat menjadi penyebab seseorang mengalami buta warna.
Buta warna parsial merah-hijau adalah buta warna yang paling umum terjadi. Gejala buta warna parsial merah-hijau ini meliputi.
- Kesulitan untuk membedakan antara merah, oranye, kuning, cokelat, serta hijau.
- Melihat warna-warna tersebut lebih kusam daripada yang terlihat oleh seseorang dengan penglihatan yanh normal.
- Kesulitan untuk membedakan antara nuansa ungu.
- Kebingungan dalam membedakan warna merah dan hitam.
Itulah ulasan singkat mengenai apa itu buta warna parsial, yang belakangan ini tengah hangat dibicarakan masyarakat. (spy)