LNIMASSA.ID – WhatsApp, aplikasi pesan instan terpopuler dengan lebih dari 2,9 miliar pengguna di seluruh dunia, kembali mencuri perhatian.
Kali ini, WhatsApp menghadirkan Meta AI, fitur asisten virtual berbasis kecerdasan buatan yang dirancang untuk membantu pengguna dalam berbagai keperluan.
Namun, apakah fitur baru WhatsApp ini cukup tangguh untuk menyaingi ChatGPT, AI generatif yang sudah dikenal luas? Artikel ini mengulas tuntas fitur terbaru WhatsApp ini.
Apa Itu Meta AI di WhatsApp?
Meta AI adalah inovasi terbaru dari Meta Platforms, perusahaan induk WhatsApp. Fitur ini merupakan chatbot berbasis AI yang mampu menjawab pertanyaan, memberikan ide, hingga membantu tugas sehari-hari.
Meta AI kini tersedia di 22 negara dengan dukungan berbagai bahasa, seperti Inggris, Spanyol, dan Portugis.
Uniknya, Meta AI dapat mengingat preferensi pengguna, seperti makanan favorit atau tanggal penting, untuk menciptakan pengalaman komunikasi yang lebih personal.
Bagaimana Cara Kerja Meta AI?
Meta AI bekerja dengan memproses input dari pengguna, lalu memberikan respons berbasis data dan algoritma yang telah dilatih. Selain teks, pengguna juga bisa meminta gambar yang dihasilkan oleh AI.
Meski canggih, fitur ini tetap mengutamakan privasi dengan teknologi end-to-end encryption, memastikan keamanan data pengguna tetap terjaga.
Cara mengobrol dengan Meta AI:
1. Buka aplikasi WhatsApp
2. Ketik simbol Meta AI di tab Chat
3. Jika diminta, silakan baca dan terima ketentuan
4. Pilih perintah yang disarankan atau ketik perintah Anda sendiri
5. Klik kirim.
Meta AI vs. ChatGPT: Mana yang Lebih Unggul?
Jika dibandingkan, Meta AI dan ChatGPT memiliki pendekatan yang berbeda dalam melayani penggunanya.
Meta AI dirancang untuk mendukung komunikasi sosial dan kebutuhan bisnis. Sebagai bagian dari ekosistem Meta, fitur ini terintegrasi dengan aplikasi seperti Facebook dan Instagram, sehingga pengguna dapat memanfaatkan kemampuannya tanpa berpindah platform. Keunggulan lainnya adalah kemampuan Meta AI mengingat preferensi pribadi, seperti kebiasaan dan informasi tertentu, untuk memberikan respons yang lebih relevan.
Sebaliknya, ChatGPT lebih berfokus pada kreativitas dan fleksibilitas dalam menjawab pertanyaan kompleks. AI generatif ini mampu menghasilkan teks yang lebih mendalam dan mendukung berbagai format, seperti teks, gambar, hingga audio. Namun, ChatGPT tidak menyimpan informasi pribadi pengguna, sehingga interaksi lebih bersifat sekali pakai tanpa memori khusus.
Dalam hal keunggulan teknis, Meta AI terasa lebih terarah untuk kebutuhan komunikasi sehari-hari, sedangkan ChatGPT menawarkan solusi lebih luas untuk kebutuhan kreatif atau profesional. Pilihan terbaik tergantung pada kebutuhan spesifik masing-masing pengguna.
Siapa yang Bisa Menggunakan Meta AI?
Hingga saat ini, Meta AI baru tersedia di negara-negara tertentu dan terus diperluas ke wilayah lainnya. Untuk mulai menggunakan fitur ini, pengguna hanya perlu mengaktifkan layanan Meta AI melalui pengaturan WhatsApp. Fitur ini dapat digunakan dalam percakapan pribadi maupun grup, sehingga cocok untuk kebutuhan individu dan kolaborasi.
Mengapa Fitur Ini Menarik?
Peluncuran fitur ini menunjukkan komitmen WhatsApp untuk terus menghadirkan inovasi. Meta AI tak hanya membantu komunikasi sehari-hari, tetapi juga menjadi solusi efektif bagi bisnis yang ingin meningkatkan layanan pelanggan. Dengan integrasi yang mulus, pengguna WhatsApp kini bisa menikmati layanan serba digital dalam satu aplikasi.
Berdasarkan ulasan awal, banyak pengguna merasa puas dengan kehadiran Meta AI. Respons cepat dan kemampuan memberikan solusi praktis menjadi poin utama yang disukai. Namun, beberapa pengguna juga menyuarakan kekhawatiran mengenai keamanan data pribadi dan transparansi penggunaan teknologi AI.
Secara keseluruhan, Meta AI dan ChatGPT memiliki keunggulan masing-masing. Meta AI unggul dalam personalisasi dan integrasi dengan aplikasi di bawah naungan Meta, menjadikannya alat yang tepat untuk kebutuhan komunikasi dan bisnis.
Sementara itu, ChatGPT lebih kuat dalam kreativitas dan fleksibilitas untuk menjawab pertanyaan kompleks serta kebutuhan profesional.
Pilihan antara keduanya bergantung pada apa yang dicari oleh pengguna: interaksi yang lebih personal atau kemampuan AI yang serba guna.