linimassa.id – Pada dua momen berbeda yang viral melibatkan balon gas, menjadi peringatan yang harus diingat. Yakni kalau balon ini tidak cocok digunakan untuk perayaan di keramaian jika disandingkan dengan korek api atau flare.
Pada Juli 2022 lalu, viral di medsos, siswa-siswi kocar-kacir saat balon hidrogen meledak di momen perpisahan sekolah.
Video viral di unggah akun Instagram @kepoin_trending dan membuat warganet heboh. Dalam video tersebut, balon gas yang dominan berwarna pink oranye pecah saat para siswa akan melepaskan balon tersebut ke udara.
Nampak para siswi yang mengenakan baju kebaya sedang memegang balon udara yang hendak diterbangkannya. Sejumlah siswa lainnya pun mengelilingi acara tersebut dengan membawa flare.
Namun apes, balon tersebut pecah terlebih dahulu sebelum diterbangkan para siswi yang ada di acara tersebut.
Ini menyebabkan adanya gumpalan api dan suara ledakan yang terdengar kuat. Alhasil, para siswa itu belari dan panik menjauh.
Bahkan, beberapa orang siswi perempuan tampak merasa kesakitan usai terkena ledakan balon tersebut.
Netizen menduga penyebab utama dari adanya flare yang rawan apabila terkena gas hidrogen.
Meledak
Pada November 2023, balon udara juga meledak pada perayaan hari guru di SDN Cimuning 1 Bekasi. Dalam perayaan Hari Guru tersebut, para guru berencana melepas balon gas ke udara.
Namun, saat melepas balon, seorang guru laki-laki memutuskan tali menggunakan korek api hingga mengakibatkan balon gas meledak dan mengenai sejumlah guru yang sedang memegang tali.
Akibat kejadian tersebut setidaknya sebanyak 10 guru yang menjadi korban. Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi Warsim Suryana menjelaskan kronologi meledaknya balon gas helium saat perayaan Hari Guru tersebut.
Warsim Suryana menjelaskan, balon yang akan dilepas ke udara itu awalnya diikat tali rapia dengan pemberat di bawahnya. Namun ketika dilepaskan guru laki-laki memotongnya dengan korek gas.
Tak disangka, balon meledak dan menimbulkan api yang menyembur kea rah para guru yang memegang balon.
Akibat kejadian tersebut, delapan guru mengalami luka bakar ringan dan dua guru lainnya mengalami luka bakar berat pada bagian wajah dan lengan.
Dua orang dirawat di Rumah Sakit Pertama Mustikajaya dan Rumah Sakit Satria Media Pedurenan. Delapan guru lain sudah diperbolehkan pulang setelah dapat perawatan di Puskesmas Cimuning.
Adapun menyebab terjadinya ledakan pada balon tersebut yang dilansir Kompas.com ahli toksikologi kimia dari Universitas Indonesia (UI) Budiawan mengungkaplan penyebab balon bisa meledak.
Menurutnya, penyebab balon gas tersebut bukan karena gas helium, tetapi karena adanya reaksi yang melibatkan gas bertekanan.
Proses kejadian tersebut kemungkinan disebabkan adanya rembesan dari gas bertekanan yang keluar melalui dinding balon.
Gas bertekanan dimaksud adalah gas hydrogen (H2), gas asitilen (C2H2), dan gas metana (CH4).
Dengan begitu, penyebab ledakan balon bukan karena gas helium, tetapi karena gas hydrogen.
Gas hydrogen ini bersifat lebih ringan dari udara sehingga membuat balon naik, terbang ke udara.
Namun, gas hydrogen tersebut mudah terbakar sehingga memicu ledakan
Perbedaan Gas Helium dan Gas Hydrogen pada Balon
Tahukah kamu kalau gas untuk balon itu ada 2 jenis yang bertolak-belakang. Untuk persamaannya, gas ini sama-sama memiliki masa yang lebih ringan dibandingkan udara bebas, sehingga balon yang diisi gas hydrogen dan helium akan mengembang secara bebas.
Kedua gas ini memiliki ciri yang sama, yaitu tidak berwarna, tidak berbau, tidak beracun, dan tidak berasa.
Kedua gas diatas menawarkan kelebihan dan kelemahan masing-masing yang dapat kita lihat dari perbedaanya, yaitu :
Segi harga, gas helium memang memiliki harga lebih tinggi dari gas hydrogen bisa terpaut sampai 10x lipat loh. Tetapi dari harga memang tidak bohong. Dia merupakan gas aman yang tidak mudah terbakar bila terkena percikan api.
Penyebab gas helium menjadi tinggi atau mahal mungkin dikarenakan permintaan yang tinggi dan jumlah gas helium yang lebih sedikit dibandinkan jumlah gas hydrogen di atmosfer bumi.
Jika dilihat dari reaksi terhadap api, ini yang sangat harus dimengerti. Balon Helium tidak akan terbakar bila terkena percikan api bila balon diisi gas helium dia hanya meledak dikarenakan si balon yang tidak kuat dengan reaksi panasnya api.
Lain dengan gas hydrogen. Balon pasti meledak karena memiliki sifat yang sama tidak tahan dengan panasnya api tapi karena diisi dengan gas hydrogen yang bisa memercikkan atau menyambarkan api ke luar jadi bisa membakar orang yang sedang memegang balon tersebut. (Hilal)