linimassa.id – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) terus menggenjot upaya memenuhi target capaian Pajak Bumi Bangunan (PBB) Rp300 miliar.
Berbagai upaya dilakukan melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Tangsel. Mulai dari memberi apresiasi kepada para pendistribusi SPPT PBB hingga menggiatkan Program ‘Pentungan’.
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan, saat ini pemungutan PBB diperkirakan mencapai 90 persen dan optimistis melebihi 100 persen di akhir tahun 2023 ini.
“Potensinya banyak, pajak tahun berjalannya sudah relatif tinggi. Tetapi pajak terhutangnya juga tinggi, ini yang ingin kita kejar,” kata Benyamin usai menghadiri kegiatan di di salah satu resto di Jalan Babakan Viktor, Serpong, Kamis (9/11/2023).
Benyamin menerangkan, ada sekira Rp1 triliun PBB terhutang di Tangsel dalam kurun waktu 20 tahun ke belakang. Jika dijadikan modal pembangunan, kata Benyamin, akan menghasilkan pembangunan luar biasa.
Lalu bagaimana upaya Pemkot Tangsel melalui Bapenda Tangsel untuk mendapatkan Rp1 Triliun dari pajak terhutang PBB tersebut?
“Strateginya kita kasih insentif pajak, yang bayar pada bulan Januari sampai Juli itu diskon 70 persen pajak terhutang, ada juga diskon 40 persen. Ini dalam rangka meningkatkan gairah membayar pajak, target PBB Tangsel 300 Miliar lebih,” papar Benyamin.
Di tempat yang sama, Sekretaris Bapenda Tangsel Rahayu Sayekti menuturkan, syarat soal diskon PBB 70 persen itu.
“Diskon tersebut didapatkan apabila ketetapan pajak tahun 2023 atau tahun berjalan sudah dilunasi. Kemudian akan ada penghapusan denda,” tutur Ayu.
Selain diskon pajak 70 persen pada PBB, pihaknya juga menggiatkan program ‘Pentungan’ kepada para wajib pajak. Pentungan merupakan Penagihan Tunggakan PBB secara Berkala dan Keliling ke 54 Kelurahan.
“Jadi kita keliling seperti pelayanan keliling awal pasca didistribusikan SPPT, pelayanan kililing dalam rangka penagihan tunggakan keliling,” pungkas Ayu.