LEBAK, LINIMASSA.ID – Ratusan masyarakat Desa Margajaya menunut Kades Margajaya diturunkannya dari jabatannya karena tersandung kasus narkoba. Aksi ratusan masyarakat dilakuan di depan Kantor Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Kamis 14 November 2024.
Dari pantauan Radar Banten, ratusan masyarakat berdatangan menolak Kades Margajaya yang saat ini, tersandung kasus narkoba.
Koordinator Aksi Wawat Hadiyati mengungkapkan, bahwa masyarakat, tidak sepakat dan tidak menyetujui kepemimpinan Kades Margajaya.
“Kami tidak mau dipimpin oleh kepala desa yang tersandung dengan kasus narkoba,” katanya saat berada di depan Kantor Camat Cimarga.
Ia mengungkapkan, bahwa masyarakat sudah tidak mau di pimpin oleh kepala desa yang menjadi pencandu narkoba.
“Masyarakat sudah tidak mau dipimpin oleh Kades yang merupakan pecandu narkoba,” tegasnya.
Dirinnya menambahkan, bahwa sudah ada ribuan masyarakat yang melakukan tanda tangan menolak kepemimpinan Kades Margajaya.
“Sudah ribuan masyarakat, bahkan kami bisa lebih banyak. Karena kita tidak mau dipimpin oleh pecandu narkoba,” tandasnya.
Masyarakat Desa Margajaya di Lebak Memanas

Aksi ratusan masyarakat Desa Margajaya semakin memanas di depan Kantor Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Kamis 14 November 2024.
Dari pantauan Radar Banten, aksi masyarakat semakin memanas saat terjadi argumen antara masyarakat dan Plt Camat Cimarga Edi Mudjiarto saat aksi berlangsung. Dalam aksinya masyarakat menuntut Kades Margajaya mundur dari jabatannya karena sudah jelas tersandung, kasus narkoba.
Diketahui, dalam aksi tersebut masyarakat terus menyuarakan aspirasinya untuk menuntut Kades Margajaya untuk mundur.
“Kami menuntut kades mundur, karena sudah jelas tersandung kasus narkoba. Kehadiran kami disini untuk memberikan aspirasi bahwa Kades harus diturunkan dari jabatannya,” kata Pupuh Koordinator Aksi kepada wartawan.
Ia menegaskan, bahwa Camat Cimarga harus segera menyampaikan aspirasi masyarakat, bahwa kades harus diturunkan dari jabatannya.
“Camat harus tegas dan bisa menerima aspirasi dari masyarakat. Karena ini merupakan keresahan warga yang sudah tidak mau dipimpin pecandu narkoba,” tegansya.
Plt Camat Cimarga Edi Mudjiarto, menyampaikan bahwa dirinya akan menindaklanjuti, aspirasi dari masyarakat Desa Margajaya.
“Tentu ini akan kami menindaklanjuti, terkait perkataan yang tadi saya sampaikan. Saya terima aspirasi dari masyarakat yang ingin Kades mundur dari jabatannya,” tuturnya.
Camat Cimarga Suruh Seroang Ibu Curhat Sambil Mandi di Ruanganya
Aksi ratusan masyarakat Desa Margajaya yang menuntut Kades Margajaya yang tersandung narkoba di depan Kantor Kecamatan Cimarga mendapat respon tak mengenakan dari Camat Cimarga, pada Kamis 14 November 2024.
Dari pantauan Radar Banten, alih-alih menerima aspirasi masyarakat, Plt Camat Cimarga Edi Mudjiarto malah menyuruh seorang ibu-ibu yang menyampaikan aspirasi untuk curhat sambil mandi di ruangannya.
“Ibu kalo mau curhat di ruangan saya, di kamar mandi bu, sambil mandi bu wos-wos,” kata Edi saat menerima massa aksi di depan Kantor Camat Cimarga.
Mendengar pernyataan tersebut, masyarakat geram dan langsung meneriaki Camat tersebut, yang dianggap sebuah pelecehan. Tidak hanya itu, beberapa warga sempat terlibat debat dengan beberapa petugas yang mengamankan aksi.
“Ini sebuah pelecehan, seharusnya tidak ada perkataan seperti itu dari Camat. Tadi yang menyampaikan seorang perempuan masa bilang begitu,” kata Udin salah seorang massa aksi.
Sementara itu, Plt Camat Cimarga Edi Mudjiarto, langsung membantah bahwa pernyataannya bukan sebuah pelecehan melain ucapanya spontan darinya.
“Saya mohon maaf, tadi saya khilaf. Saya tidak bermaksud demikian, saya mohon maaf kepada bapak ibu semuanya,” terangnya.
Ia menambahkan, bahwa tidak bermaksud melecehkan seorang perempuan. Menurutnya hal tersebut hanya ucapanya spontan saja.
“Saya mohon maaf sekali lagi, saya tidak ada niat untuk bermaksud demikian,” pungkasnya.