linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Reading: Ternyata Manusia Silver Bermula dari Kedok Sumbangan untuk Anak Yatim
linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Cari di sini
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Punya akun? Sign In
Follow US
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
linimassa.id > Indeks > Gaya Hidup > Ternyata Manusia Silver Bermula dari Kedok Sumbangan untuk Anak Yatim
Gaya Hidup

Ternyata Manusia Silver Bermula dari Kedok Sumbangan untuk Anak Yatim

Hilal Ahmad 25 Juli 2023
Share
waktu baca 2 menit
Keberadaan manusia silver semakin hari semakin fenomenal.
Keberadaan manusia silver semakin hari semakin fenomenal.
SHARE

linimassa.id – Fenomena manusia silver semakin hari semakin fenomenal. Bersaing dengan badut, keberadaan manusia silver sangat mudah ditemukan di perempatan lampu merah. Banyak yang merasa risih namun ada pula yang merasa tertarik dengan kehadiran mereka.

Melansir elib.unikom.ac.id, dulunya manusia silver ini berasal dari kelompok masyarakat yang melabeli diri mereka dengan nama komunitas ‘Silver Peduli’.

Komunitas ini mulai terbentuk dan muncul di Kota Bandung sejak awal 2012. Akibat aksi tersebut banyak masyarakat Bandung maupun pengunjung yang tertarik melihat mereka.

Mereka memiliki semboyan tersendiri yakni “Berawal dari meminta, lalu memberi”. Beberapa lokasi di Kota Bandung menjadi tempat mereka untuk beraksi dan menghimpun dana untuk anak yatim piatu yang belum memperoleh bantuan dari pemerintah.

Aksi ini tidak ditujukan untuk ‘menentang’ pemerintahan yang berlangsung, namun hanya untuk misi kemanusian, yang mana sebagai makhluk sosial sudah seharusnya saling membantu antar sesama.

Bukan hanya meminta sumbangan, aksi mereka juga dilakukan untuk merayakan momen kemerdekaan. Awalnya mereka tidak langsung mengecat tubuh mereka dengan warna perak seperti saat ini, mereka mencoba melumuri tubuh mereka dengan berbagai warna seperti emas, biru, merah, hijau maupun warna lainnya.

Namun penggunaan warna selain perak, ternyata memiliki dampak yang tidak baik untuk tubuh seperti gatal–gatal maupun alergi, sehingga warna perak dipilih karena lebih aman bila dibandingkan warna lainnya.

Saat ini, seperti yang sedang disorot MUI misi yang dibawa manusia silver sudah berbeda. Manusia silver meminta–minta dijalanan untuk kepentingan pribadi.

Bukan hanya orang dewasa, anak–anak hingga bayi juga ikut di cat dengan warna silver untuk menarik simpati pengguna jalan agar mau memberi uang.

Pekerjaan sebagai seniman manusia silver dianggap haram oleh Majelis Ulama Indonesia Sumatera Utara. MUI mengharamkan profesi tersebut, sebab dinilai mengganggu ketertiban umum dan terkesan membahayakan diri sendiri.  (Hilal)

- Advertisement -
Ad imageAd image
Share This Article
Facebook X Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
16 Agustus 2025
Ad imageAd image

Terkini

Pengangguran di Kabupaten Serang
Pengangguran di Kabupaten Serang Capai 9,18 Persen
News
Hendry ch Bangun
Hendry Ch Bangun Kantongi 21 Dukungan Jadi Ketua PWI Pusat 2025-2030
News
Pengeroyokan wartawan dan staf KLH
5 Tersangka Pengeroyokan Wartawan dan Staf KLH Ditangkap Polres Serang
News
AJI Biro Banten
AJI Biro Banten Desak Penganiaya Wartawan di Genesis Dijerat Pasal UU Pers
News
Kualitas udara di Banten
Kualitas Udara di Banten Paling Buruk se Indonesia
News
linimassa.idlinimassa.id
Follow US
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
logo-linimassaid
Selamat datang kembali!

Login ke akunmu

Username or Email Address
Password

Lost your password?