linimassa.id – Setelah menghilang beberapa hari, tempe kini sudah nongol lagi di pasaran. Harganya, kini jadi lebih mahal Rp1.000 dibandingkan dengan sebelumnya.
Naiknya harga tempe itu setelah para perajin tempe selesai melakukan mogok kerja selama beberapa hari. Pemicu utamanya, lantaran harga kedelai yang semakin mahal.
Tawasul, salah satu pengolah tempe di Kampung Tempe Kedaung, Pamulang, Kota Tangerang Selatan mengatakan, sejak Kamis (24/2/2022) pihaknya mulai kembali produksi tempe.
“Ada 14 pengolah tempe di kampung sini dan kami sudah mulai produksi lagi,” katanya dikutip Jumat (25/2/2022).
Tawasul cs kini terpaksa menjual tempe dengan harga lebih mahal. Hal itu kompak dilakukan untuk mengurangi kerugian akibat mahalnya kedelai. Tak hanya lebih mahal, ukuran tempe nya juga diperkecil.
“Ukuran tempe kita kecilin, harganya kita naikin, yang tadinya Rp4 ribu jadi Rp5 ribu, kalau semula Rp5 ribu ya jadi Rp6 ribu per papan. Menyesuaikan harga kedelai,” ungkapnya.
Sambil gigit jari, Tawasul cs hanya berharap harga kedelai kembali normal seperti semula sehingga mereka tak alami kerugian terlalu parah.
Terlebih, harga kedelai yang justru naik di tengah kesulitan ekonomi akibat pandemi.
“Selain coba ditekan. Ya coba distabilkan agar tidak naik lagi, kalau naik lagi ya amsyong kita,” pungkasnya. (red)