LINIMASSA.ID – Generasi Z, menurut Dian Ratna Sawitri dalam buku Perkembangan Karier Generasi Z: Tantangan dan Strategi dalam
Mewujudkan SDM Indonesia yang Unggul, adalah seseorang yang kelahiran pertengahan tahun 1990an – 2012.
Pada generasi Z ini, teknologi semakin berkembang pesat dan sudah mulai menjadi kebutuhan sehari-hari. Kehidupan saat ini tidak terlepas dari teknologi. Teknologi informasi memiliki peran penting untuk semua generasi dikarenakan mengikuti perkembangan zaman.
Untuk mencari kebutuhan informasi, Generasi Z dapat dengan mudah menemukannya melalui jaringan internet yang dapat dicari dengan mudah hanya melalui website atau media sosial. Kemudahan ini kita manfaatkan untuk mencari informasi yang relevan, akurat dan terpercaya.
Generasi z ini melek pada teknologi informasi yang semakin cepat perubahannya membuat gen Z memiliki penasaran yang cukup tinggi untuk mengetahuinya.
Dengan mendapatkan informasi dari media sosial, terutama untuk para pencari kerja, informasi lowongan pekerjaan sangat ditunggu-tunggu kehadirannya. Tetapi tidak sedikit lowongan pekerjaan yang harus sudah memiliki pengalaman.
Semakin hari para pencari kerja semakin meningkat, dikarenakan ada yang mengundurkan diri dari pekerjaan atau habis kontrak ditambah lagi banyak lulusan baru.
Hal ini, para pencari kerja semakin berlomba-lomba ingin mendapatkan pekerjaan dengan saingan yang sudah mempunyai pengalaman.
Tidak sedikit yang sudah memiliki pengalaman kerja sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang kita cari, banyak persaingan antara generasi milenial dan generasi z, ditambah lagi isu yang sekarang cari kerja susah tanpa orang dalam (ordal).
Batas usia juga membuat pencari kerja semakin kesulitan, saya sering melihat informasi lowongan pekerjaan maksimal usia 25 tahun, dengan dibatasi usia, usia yang sudah di atas 25 tahun begitu sulit untuk lolos administrasi, bagaimana saya akan menjelaskan potensi saya jika administrasi saja tidak lolos.
Tetapi perlu kita ketahui ketika kita sudah diterima dalam pekerjaan, apa yang kita inginkan kadang tidak sesuai dengan ekspetasi kita, seperti jobdesk, budaya perusahaan, peluang karir, beban kerja, gaji, rekan kerja, jam kerja dan lain sebagainya.
Pada Generasi ini dikenal sebagai anak yang lemah, dan gampang untuk mengundurkan diri saat bekerja. Tetapi yang perlu kita ketahui sifat atau perilaku seseorang itu tidak hanya ada di generasi z saja, mungkin digenerasi lain ada tergantung diri sendiri, jangan disama ratakan untuk generasi z.
Tantangan dan Motivasi kerja bagi generasi z dalam bekerja menjadi sebuah kunci untuk mengatasi stereotip dan mewujudkan karir yang sukses.
Berikut ini tandatngan dan motivasi kerja bagi Generasi Z yang menjadi pertimbangan

1. Keseimbangan Kerja & Hidup
Keseimbangan antara kerja & hidup menjadi sebuah kesejahteraan bagi para pekerja yang tidak melulu memikirkan tantang pekerjaannya saja, tetapi kehidupan pribadi yang harus di jaga kesehatannya. (Ercell Charles https://www.dalecarnegie.id)
2. Pengakuan & Apresiasi
Kontribusi yang telah dilakukan oleh pekerja, lalu Perusahaan memberikan Pengakuan atas apa yang di kerjaan dapat meningkatkan motivasi.
3. Rekan Kerja yang Solid
Rekan kerja yang solid, kolaborasi tim yang baik, rekan kerja yang enak memengaruhi motivasi kerja untuk bertahan lebih lama.
4. Belajar & Berkembang
Kesempatan mempelajari hal-hal baru yang disediakan oleh perusahaan mempengaruhi perkembangan karyawan untuk meningkatkan kemampuan untuk menjadi lebih baik & profesional.
5. Gaya Kepemimpinan
Pemimpin yang mengayomi karyawan dapat mengingkatkan motivasi kerja yang membuat karyawan merasa tidak segan, adanya komunikasi terbuka karyawan akan merasa nyaman mengasi ide, kekhawatiran dan dapat umpan balik yang baik.
Pemimpin yang tidak melulu menyalahkan karyawannya membuat karyawan itu tidak memiliki rasa kecemasan yang berlebihan, pemimpin yang memberikan bimbingan dan umpan balik dapat membantu karyawan merasa lebih percaya diri dan termotivasi.
Motivasi kerja untuk Generasi Z sangat penting untuk membantu mereka menghadapi tantangan dalam dunia kerja yang bersaing. Generasi Z memiliki potensi besar untuk berkontribusi secara inovatif.
Namun, mereka juga menghadapi berbagai rintangan, seperti persaingan yang ketat, ekspektasi pekerjaan yang tidak selalu sesuai, dan batasan usia dalam lowongan kerja.
Pengakuan atas kontribusi, lingkungan kerja yang mendukung, kesempatan untuk belajar, dan gaya kepemimpinan yang mengayomi dapat meningkatkan motivasi mereka.
Dengan memberikan dukungan yang tepat, perusahaan tidak hanya dapat menarik talenta Generasi Z, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan inovatif.