linimassa.id – Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bakal melakukan uji coba sistem insenerator untuk menangani sampah.
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan mendorong penggunaan insenerator sebagai salah satu inovasi penanganan sampah.
Pasalnya, saat ini timbulan sampah di Kota Tangerang Sekatan sudah mencapai 1.000 ton perhari. Sedangkan kondisi kapasitas landfill-nya di TPA Cipeucang kini sudah mencapai 80 persen.
Pilar menekankan, isu penanganan sampah menjadi permasalahan dan isu strategis yang harus dituntaskan pada program rencana kerja di 2024.
“Lahan sampah ini kan memang kita tidak bisa lagi sampah itu kita buang pada landfil ke TPA. Kita harus ada teknologi yang bisa menyelesaikan permaslahan sampah 1.000 ton setiap hari,” kata Pilar usai menghadiri forum OPD gabungan di Aula Blandongan lantai 4 Puspemkot Tangsel, Jumat (24/2/2023).

Pilar menyebut, dalam penanganan sampah di TPA Cipeucang pihaknya menemui kendala dalam kerjasama pembuangan sampah ke TPA Cilowong, Kota Serang.
“Saya berharap DLH Tangsel fokus kedepan mengembangkan teknologi sampah supaya sampah ini bukan jadi masalah menakutkan di masa depan,” ungkap Pilar.
“Beberapa waktu ke depan timbulan sampah bisa ditangani, mudah-mudahan sampah di landfill itu kita hilangkan supaya bisa jadi taman kota,” sambung Pilar.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Selatan Wahyunoto Lukman menerangkan, pihaknya akan melakukan uji coba sistem insenerator.
Insenerator itu, kata Wahyu, mengolah sampah dengan cara dibakar dengan temperatur tinggi hingga sampah menjadi abu, gas, partikulat dan panas.
Dia berharap, masyarakat tidak gaduh soal cara pengolahan sampah dengan cara dibakar atau insenerasi itu. Pasalnya, pihaknya akan memastikan insenerator yang digunakan aman dan ramah lingkungan.
“Sudah diatur dalam sistem insenerator, asapnya dapat diukur dan dikendalikan sehingga tidak keluar ke lingkungan sekitar. Itu kita pastikan alatnya seperti itu,” papar Wahyunoto.

Wahyu menyebut, tahun ini pihaknya bakal memulai membangun pilot project untuk percontohan di fasilitas penanganan instalasi di Pondok Aren.
“Sekarang sedang memepersiapkan infrastrukturnya dulu di Fasilitas Treatmen instalasai di Pondok Aren yang infrastrukturnya sudah memadai, tinggal dimasukkan alat insenerator. Hanya saja dibutuhkan alat pendukungnya dan lagi disesuaikan, anggarannya sekira Rp11 miliar,” pungkas Wahyu. (Adv)