SERANG, LINIMASSA.ID – Tak mau lingkungan menjadi rusak dan berbau gegara peternakan ayam, warga Kampung Cibetus, Desa Curuggoong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang membakar kandang ayam.
Peternakan ayam di Padarincang ini diduga membuat warga kesal dan menolak sehingga dibakar oleh warga. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 WIB, Minggu 24 November 2024.
Peristiwa pembakaran peternakan ayam tersebut direkam oleh warga dalam video yang diterima tersebar di media sosial, terlihat kepulan asap hitam membumung tinggi yang berasal dari sebuah bangunan.
Dalam video pembakaran peternakan ayam tersebut, memperlihatkan bangunan kandang ayam yang terbakar. Ada banyak warga yang menyaksikan kandang tersebut terbakar, bahkan ada juga warga yang terlihat melempari bangunan.
Penjabat Kepala Desa Curuggoong Juhaeni Jajuli mengaku, sangat menyayangkan adanya tindakan main hakim sendiri yang dilakukan oleh sebagian warga yang menolak keberadaan kandang dengan melakukan tindakan pembakaran.
Padahal sebelumnya, sudah sering dilakukan upaya mediasi antara pemilik usaha dengan warga yang menolak. “Diundang secara resmi sudah, dimediasi sudah, cuman masyarakat yang kontra tidak pernah datang. Kita sudah berupaya mencari solusi dengan musyawarah,” ujarnya, Minggu 24 November 2024
Kronologi Pembakaran Peternakan Ayam
Ia mengaku, saat ini polisi baik dari Polda Banten, Polres Serang maupun dari Polsek Padarincang masih berada di lokasi untuk melakukan upaya pengamanan sekaligus mencoba melakukan musyawarah. “Sekarang polisi dari polda, polres, dalmas, barakuda sudah di sana semua. Masih sedang musyawarah,” ujarnya.
Ia menduga, ada sekitar tujuh orang yang diduga menjadi dalang pembakaran yang dilakukan di Kandang Ayam. “Pelaku diduga ada sebanyak 7 orang provokatornya, warga Curuggoong semua,” ujarnya.
Ia mengaku, sebelumnya memang sempat ada beberapa upaya penolakan yang dilakukan oleh warga Padarincang terkait keberadaan kandang ayam di wilayah Kampung Cibetus. Bahkan pada tanggal 6 Agustus 2023 lalu, ada aksi besar-besaran warga hingga menutup pintu gerbang menuju peternakan.
“Sebelumnya memang sudah ada penolakan-penolakan dari warga, pernah ada kejadian pemukulan, ada juga aksi-aksi penolakan oleh warga sebelumnya. Warga menutup pintu gerbang masuk kandang ayam, cuman memang sudah diratakan,” ujarnya.
Ia mengatakan, setelah kejadian tersebut ada berbagai upaya mediasi yang dilakukan oleh Pemkab Serang untuk menengahi kasus tersebut. Hingga akhirnya pemilik usaha memutuskan untuk kembali beroperasi.
“Terus perusahaan karena pengen jalan, dia sempat mulai lagi, dibenerin lagi, dibenahin sekarang produksi lagi, belum berjalan sudah dihancurin lagi,” ujarnya.
Akibat kejadian tersebut, ada sebanyak 9 kandang ayam yang ludes terbakar. “Yang terbakar semuanya, 9 kandang, pemadam kebakaran datang sudah habis. Terus tengki solar satu tengki sudah habis dibakar, kerugian mungkin nyampe 3 miliar lebih,” pungkasnya.