linimassa.id – Sejumlah warga di Tigaraksa, Kabupaten Tangerang menjerit. Mereka, mengeluhkan tagihan air minum dari Perumdam Tirta Kerta Raharja (TKR) yang mendadak melonjak bahkan gadaikan motor untuk bayar tagihan.
Mereka menjerit lantaran lonjakannya terjadi berkali-kali lipat. Dari hanya puluhan ribu, menjadi ratusan ribu bahkan hingga jutaan.
Lonjakan tagihan air ini dikeluhkan oleh BS, salah satu warga PWS Tigaraksa. BS yang termasuk dalam kategori Rumah Tangga 2 dengan tarif Rp4.500 per-m3 itu mengaku, dalam tagihan tiga bulan terakhir terjaid lonjakan tagihan yang signifikan.
Pada periode Januari, BS diketahui menggunakan air dari Perumdam TKR sebanyak 38 m3 dengan tagihan Rp145.500.
Pada tagihan periode Februari, pemakaian dan tagihan mendadak melonjak. Pemakaian air BS tercatat mencapai 871 m3 dengan tagihan mencapai Rp2.016.800.
Sementara pada tagihan periode Maret, BS tercatat memakai air hingga 31 m3 dengan tagihan Rp115.750. Tagihan itu lebih kecil berkali lipat dibandingkan bulan sebelumnya.
Akibat lonjakan tagihan air Perumdam TKR tersebut, BS harus menggadaikan motor yang dipakai suaminya kerja sehar-hari.
“Total saya bayar Rp2.300.550. Saya mah gadein motor buat bayar ini, daripada lama-lama nggak kebayar. Paling gede biasanya tagihan Rp100 ruban, terus kenapa tiba-tiba gede (melonjak-red),” kata BS yang mengaku sudah mengontrak selama 3 tahun di PWS Tigaraksa, dikutip dari titikkata.id, Sabtu (25/3/2023).
Soal lonjakan tagihan air dari Perumdam TKR itu juga dikeulhkan oleh warga PWS Tigaraksa lainnya berinisial EN. Ibu rumah tangga yang masuk dalam kelompok pelanggan rumah tangga dua blok 1 dengan tarif Rp2.300 per-m3.
Simak juga ‘Teka Teki Tagihan Tagihan Air di Kabupaten Tangerang Mengucur Deras’
Pada tagihan periode Januari 2023, tagihan air miliknya hanya Rp25 ribu dengan pemakaian air 5m3.
Pada Februari, tagihan air Perumdam TKR mendadak melonjak menjadi Rp516.100 dengan pemakaian air mencapai 111 m3.
Pada Maret, tagihan air N kemudian kembali turun menjadi Rp65.750 ribu dengan pemakaian air 19 m3.
“Januari masih normal Rp40 ribu, Februari melonjak jadi Rp500 ribu, pada Maret ada lonjakan tapi masih masuk akal dari tagihan normal,” ungkapnya.
Dengan adanya lonjakan tagihan tak masuk akal itu, warga yang mengeluh itu meminta Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar untuk memperhatikan oeprasional dan pengelolaan di Perumdam TKR.
Sehingga lonjakan tagihan yang menyusahkan warga, tak terjadi lagi.
“Tolong diperhatikan kendala di lapangan. Kalau ada kendala dan kebocoran, jangan kita rakyat biasa yang naggung gitu loh. (mat)