LINIMASSA.ID – Musim baru Super League mulai bergulir hari ini 8 Agustus 2025, menandai transformasi besar dari Liga 1 ke format kompetisi yang lebih modern dan bergengsi.
Kickoff dibuka dengan duel antara tuan rumah Borneo FC melawan Bhayangkara Presisi di Stadion Segiri, Samarinda. Kemudian, upacara pembukaan resmi digelar malamnya di Surabaya, menghadirkan laga Persebaya vs PSIM Yogyakarta sebagai simbol era baru sepak bola nasional.
Total terdapat 18 tim yang berlaga sepanjang musim di Super League, di antaranya tiga klub promosi dari Liga 2, juga dikenal sebagai Championship.
Super League musim 2025/2026 dikemas dengan sorotan tinggi berkat perubahan branding dan pengelolaan liha yang lebih profesional.
Pengelola Super League menekankan bahwa liga ini dirancang sebagai kompetisi penuh dengan 34 pekan pertandingan, tanpa sistem playoff.
Reformasi struktur kompetisi ini sekaligus menjadi titik balik menuju standar operasional dan hiburan modern. Formatnya memberi peluang lebih luas bagi tim menunjukkan performa konsisten dari awal hingga akhir.
Super League juga mendapatkan perhatian signifikan dari sponsor utama BRI, yang melihat potensi besar dari liga ini mendongkrak ekonomi kerakyatan.
Kajian internal menyebutkan bahwa penyelenggara Super League ini dapat menciptakan perputaran ekonomi hingga Rp10,5 triliun. Angka ini mencerminkan dimensi olahraga yang kini menembus ranah ekonomi publik dan UMKM. Antusiasme ini disambut baik oleh pelaku lokal dan pengelola klub.

Super League terasa berbeda karena mengakomodasi Jadwal Timnas Indonesia secara cermat. Direktur Utama I-League, Ferry Paulus menyatakan bahwa kalender liga disusun agar tidak bertabrakan dengan pertandingan nasional di level senior dan junior.
Ini menjadi langkah penting agar kompetisi domestik berjalan sinkron dengan agenda penguatan Timnas Indonesia. Strategi ini menunjukkan bahwa liga dan kepentingan nasional tidak berjalan terpisah, melainkan terintegrasi.
Super League hari ini bukan sekadar pergantian nama. Ini adalah simbol dan tekad untuk mengangkat reputasi sepak bola Indonesia ke tingkat Internasional.
Dengan format penuh, struktur baru, dan dukungan sponsor kuat, kompetisi ini menjanjikan musim penuh drama, talenta muda, dan pertarungan sengit antar klub. Semua mata kini tertuju pada pekan perdana yang siap mencetak sejarah.
Musim 2025–2026 Super League resmi dimulai dengan menerapkan format liga penuh yang diikuti 18 klub. Setiap tim akan bertanding selama 34 pekan tanpa adanya babak playoff, sehingga juara langsung ditentukan berdasarkan posisi teratas di klasemen akhir.
Tiga tim promosi—PSIM Yogyakarta, Bhayangkara Presisi, dan Persijap Jepara—siap memberi warna baru sekaligus memanaskan persaingan sepanjang musim.
Dari sisi tayangan dan keterlibatan penonton, Super League kini mengusung konsep lebih modern. Pertandingan akan disiarkan secara langsung melalui Indosiar dan platform daring Vidio, serta hadir di layanan televisi berbayar seperti Nex Parabola.
Selain itu, interaksi digital dengan suporter dan pengelolaan pertandingan berbasis teknologi menjadi nilai tambah, yang menunjukkan komitmen menghadirkan sepak bola Indonesia sebagai tontonan kelas premium.