linimassa.id – Untuk menguatkan daya tahan tubuh saat puasa seharian, dianjurkan untuk sahur. Nah, ada loh anjuran mengakhirkan sahur di penghujung waktu mendekati imsyak.
Laman Rumah Zakat menulis, ini merupakan waktu sahur yang paling utama. Hal tersebut berdasarkan hadist Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam yang diriwayatkan dari Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, berikut ini:
بَكِّرُوْا بِالإفْطَارِ، وَأَخِّرُوْا السَّحُوْرَ
Artinya: “Segerakanlah berbuka dan akhirkanlah sahur.” (HR. Ath-Thabrani)
Ada pula hadist dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu berkata:
تَسَحَّرْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلاةِ ، قَالَ : قُلْتُ : كَمْ بَيْنَ الأَذَانِ وَالسَّحُورِ ؟ قَالَ : قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةٍ
Artinya: “Kami pernah makan sahur bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu melaksanakan sholat. Anas berkata, Aku bertanya kepada Zaid: “Berapa jarak antara adzan dan sahur ?”. Rasulullah menjawab: ‘Seperti lama membaca 50 ayat’” (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadist-hadist tersebut secara jelas mengatakan bahwa makan sahur itu dianjurkan di waktu-waktu menjelang puasa.
Keutamaan sahur di akhir waktu, di antaranya sebagai berikut:
– Mempersingkat Waktu Menahan Lapar
Tak dapat dipungkiri bahwa berpuasa seharian itu menyebabkan perut keroncongan, itu sebabnya lebih baik melaksanakan sahur di akhir waktu, sehingga waktu berpuasa sahabat akan lebih singkat.
– Lebih Baik dalam Segi Kesehatan
Mengakhirkan sahur akan membuat sahabat terjaga hingga waktu subuh berkumandang sehingga tidak lagi tidur setelah makan, dan hal itu baik bagi kesehatan.
Laman alodokter menyebut, tidur setelah makan kenyang akan menyebabkan tekanan di dalam lambung meningkat, sehingga makanan dan cairan lambung dapat naik kembali ke kerongkongan.
Jika ini terjadi secara berulang, maka dapat menimbulkan penyakit asam lambung (GERD). (Hilal)