linimassa.id – Seseorang yang saat ini menjabat sebagai Menkopolhukam yang ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi.
Memiliki nama lengkap Muhammad Mahfud, Lahir di Omben, Sampang, Madura, tanggal 13 Mei 1957. Mahfud MD dikaruniai tiga orang anak, yakni M. Ikhwan Zein, Vina Amalia dan Royhan Akbar.
Memulai masa pendidikan sekolah dasar di SD Negeri Waru, Pamekasan, Madura, dirasa tak cukup bagi orangtuanya. Mahfud juga diikutsertakan dalam Madrasah Diniyah dan pengajian di berbagai surau.
Memasuki usia tujuh tahun, Mahfud sudah terbiasa menjalani aktivitas dengan ritme yang cukup tinggi.
Pagi hari bersekolah formal di Sekolah Negeri, sore hari melanjutkan belajar di Madrasah Ibtidaiyah, dari petang hingga keesokan pagi dihabiskan di surau untuk mendalami ilmu agama.
Sebagaimana umumnya di kalangan masyarakat Madura saat itu, menjadi seorang ahli agama, guru ngaji, ustaz ulama besar suatu saat kelak adalah hal yang sangat prestis di mata tatanan sosial kultur masyarakat Madura.
Sehingga selesai tingkat Sekolah Dasar, Mahfud diantarkan menuju Sekolah Pendidikan Guru Agama (PGA).
FAKTA MENARIK MAHFUD MD
Guru Besar Termuda
Mencatatkan diri sebagai Guru Besar Termuda pada kisaran tahun 2000 saat ia baru menginjak usia ke-41 tahun.
Nama Mahfud MD ditemani juga oleh Yusril Ihza Mahendra, seorang Guru Besar di bidang Hukum dan Tata Negara.
Dulu Prabowo, Sekarang Jokowi
Empat tahun lalu saat Pilpres 2014, nama Mahfud MD bertengger sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Hatta.
Namun berikutnya berbeda, Mahfud menyebrang kepada kubu Jokowi-Ma’ruf saat kontestasi Pilpres 2019. Pilihannya kali ini tepat, ia berhasil membawa Jokowi terpilih kali keduanya.
Nyaris Mendampingi Jokowi
Mendekati deklarasi resmi siapa pendamping Jokowi, nama Mahfud MD adalah sosok terkuat menjadi Calon Wakil Presiden.
Realitas politik Mahfud menyebutnya, telah membalikkan arah angin ke sosok kiai sepuh Ma’ruf Amin yang dipilih sebagai pendamping Jokowi.
Walaupun merasa kaget dan merasa dipermainkan oleh beberapa elit partai koalisi tertentu, namun ia tak merasa sakit hati. Karena seorang Mahfud MD tak lebih penting dari sebuah negara Indonesia.
Anak Mahfud yang Dibelikan Susu
Vina Amelia, pernah dikira berasal dari kalangan keluarga tak mampu ketika berkuliah dulu di Universitas Airlangga.
Rasa simpati datang dari sebuah dosen bernama Chairul, hingga ia rela membelikan susu untuk Vina. Suatu saat, Mahfud ingin menyampaikan rasa terima kasih dengan mengundang Chairul makan malam.
Begitu mendengar siapa ayah dari mahasiswinya itu, Chairul sangatlah kaget karena tak pernah memikirkan Mahfud MD adalah ayah dari Vina.
Padahal saat itu Mahfud menjabat sebagai Ketua MK, dengan penghasilan di atas rata-rata, namun tetap ia memilih kehidupan sederhana.
Joget Ubur-Ubur Lawan Corona
Satu di antara klaim pejabat yang akhirnya menjadi kontroversi terkait pandemi Corona juga dilontarkan Mahfud MD. Merasa yakin hanya dengan berolahraga dirasa cukup menangkal penyebaran virus, yang semakin heboh menjadi cibiran dan nyinyiran netizen setelah melihat seorang Guru Besar ini berjoget Ubur-Ubur lewat aplikasi Tik-Tok.
MENELISIK SANG MENKOPOLHUKAM
Nama Mahfud MD dilantik presiden Jokowi sebagai Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan RI menggantikan Wiranto.
Tak berselang lama dirinya telah resmi sebagai Menkopolhukam, ia langsung mengundurkan diri sebagai anggota BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) yang dikepalai Megawati Soekarno Putri dan Parampara Raja Yogyakarta, penasihat Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sebagai Parampara Raja sejak tahun 2016 berdasarkan amanat UU 13 tahun 2012 tentang keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta, masa jabatan Mahfud sebenanyar masih tersisa 1,5 tahun ke depan.
Menelisik peran Sang Menkopolhukam sejak terpilih hingga belakangan ini memang menarik, berikut di bawah ini:
Tugas prioritas pertama yang didengarnya dari presiden adalah melakukan deradikalisasi kepada mereka yang sudah, ataupun berpotensi mengarah ke radikalisme, yang ditegaskannya pada tanggal 28 Oktober 2019, “Kami memang akan melakukan program deradikalisasi.
Pesan presiden adalah untuk deradikalisasi,” tegas Mahfud MD.
Kemudian, berikut yang sudah dilakukan Mahfud MD sejak menjabat sebagai Menkopolkukam di Kabinet Indonesia Maju hingga belakangan ini.
Pada bulan November 2019 ketika nama seorang Ahok yang pernah berstatus mantan narapidana ramai diperbincangkan publik karena dinominasikan sebagai calon Komisaris Pertamina oleh Erick Thohir, Mahfud MD mengatakan itu bukanlah menjadi masalah besar di mata hukum.
Ia berujar ketika berziarah di makam almarhum Gus Dur di pesantren Tebuireng, Jawa Timur, “Ahok di Pertamina ya tidak apa-apa. Kalau saya bicara hukum, ya tidak ada masalah hukum,”
Dikutip dari YouTube pada bulan Desember 2019, dirinya sangat menyetujui hukuman mati bagi koruptor. Ia mengatakan “Saya sejak dulu sudah setuju, karena itu merusak aliran darah sebuah bangsa yang dirusak oleh koruptor itu,”.
Sebelum terpilihnya Firli Bahuri sebagai Ketua KPK terbaru, ia berada di satu barisan yang meminta posisinya dalam Kepolisian Republik Indonesia dilepaskan lebih dulu, atau mundur.
Namanya berada di posisi ke-4 sebagai menteri yang paling dikenal oleh rakyatnya sendiri, Mahfud MD berada dibawah posisi Erick Thohir dengan tingkat kepopuleran sebesar 7,9 persen versi Indo Barometer.
Mahfud menjadi satu di antara ribuan calon jamaah yang terpaksa membatalkan keberangkatan umroh di bulan Maret 2020 karena efek pandemi Corona, sehingga Kerajaan Saudi terpaksa menutup akses dari negara luar.
Ketika Menkumham Yasonna Laoly membebaskan ribuan napi di tengah situasi pandemi, Mahfud menolak dibebaskannya para napi berstatus koruptor.
Menurutnya, mereka sudah menempati sel yang tak sama seperti napi kebanyakan yang saling berdekatan, lalu alasan remisi sudah diatur lewat PP nomor 99 tahun 2012 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan.
Mahfud MD membubarkan Tim Pengawalan dan Pengamanan Pemerintah dan Pembangungan (TP4) di pusat dan daerah. Ia beranggapan banyaknya unsur penipuan lewat T4D kepada mereka di daerah, dinodai pula oleh peran jaksa maupun kepala daerah yang menggunakan kekuasaan mereka.
Nah, Itulah fakta menarik tentang pak Mahfud MD yang saat ini namanya kembali mencuat saat terjadi rapat dengan para Anggota DPR. (AR)