linimassa.id – Pernah dengar smoothies? Atau jangan-jangan sudah menjadi salah satu minuman yang wajib dikonsumsi setiap hari?
Smoothie, smoothy, atau smuthi adalah sebuah minuman yang terbuat dari buah dan/atau sayur mentah memakai sebuah blender.
Smoothie biasanya berbahan dasar seperti sari buah, produk susu, seperti susu, yogurt, es krim atau keju cottage.
Smoothie dapat dibuat memakai bahan lainnya, seperti sari nabati, serutan es, pemanis (madu atau gula), cuka, whey powder, coklat atau suplemen nutrisi, tergantung pada pilihan sendiri-sendiri.
Minuman dari sari buah seperti jus dan smoothies saat ini menjadi favorit beberapa orang. Selain rasanya yang menyegarkan, terlebih jika diminum setelah didinginkan, minuman ini juga memiliki segudang khasiat bagi kesehatan tubuh.
Namun banyak orang yang menganggap, minuman dari buah yang diblender hingga halus disebut dengan jus. Sebetulnya, jus adalah sari dari buah yang dibuat menggunakan slow juicer yang dilengkapi ekstraktor, atau diproses dengan blender kemudian disaring.
Nah kalau smoothie dibuat dengan memblender beberapa jenis buah dan sayuran serta campuran bahan lainnya seperti susu atau yogurt.
Meskipun sama-sama berasal dari buah, proses pembuatan dan campuran bahan-bahan lainnya menyebabkan nutrisi yang dikandung minuman ini berbeda. Teksturnya yang cair membuat jus memiliki kadar serat yang lebih rendah dibanding smoothie.
Meskipun rendah serat, jus mengandung mineral dan vitamin yang jauh lebih tinggi karena jumlah buah yang digunakan untuk satu gelas jus lebih banyak. Smoothie kaya akan serat karena yang diambil dari buah tidak hanya sarinya saja juga daging dan kulitnya.
Secara proses pembuatan yang berbeda, jus dan smoothies memiliki tekstur yang berbeda pula. Jus merupakan sari buah atau sayur, cairan yang secara alami terdapat di dalam buah atau sayur.
Sedangkan smoothie merupakan hasil gilingan blender yang dikonsumsi beserta ampas buah dan sayur, sehingga tekstur yang dihasilkan lebih kental dan padat dibanding jus yang berasal dari sari.
Meski tampak serupa, keduanya ini diolah dengan cara yang berbeda. Jus diolah menggunakan juicer atau blender yang kemudian disaring untuk diambil sarinya saja sehingga tekstur menjadi cair. Smoothies diolah menggunakan blender dan ampasnya tidak disaring.
Smoothies menggunakan tambahan beberapa bahan lain seperti susu, cokelat, sirup, gula, yogurt, daun mint, dan es batu. Jika kamu melihat pedagang kaki lima yang menjual minuman buah diblender menggunakan es dan campuran susu, itu bukan jus melainkan smoothies.
Biasanya, jus buah lebih rendah kalori daripada smoothies karena jus hanya dibuat dengan buah atau sayur tanpa campuran bahan-bahan lainnya. Namun, jika kamu menambahkan terlalu banyak pemanis atau gula ke dalam jus, maka kalori yang dihasilkan akan lebih tinggi.
Smoothies memiliki tekstur yang lebih padat dan cenderung ditambahkan bahan lain seperti susu, selai, kacang, yogurt, dan sebagainya yang mendongkrak nilai kalorinya. Smoothies tidak direkomendasikan untuk dijadikan teman makan besar karena jumlah kalori yang dikonsumsi jadi lebih banyak.
Karena jus dibuat tanpa tambahan apapun, maka kadar proteinnya jauh lebih rendah dibanding smoothies. Kandungan protein dalam satu gelas smoothies berasal dari bahan campuran yang digunakan seperti susu, yogurt, atau bubuk protein. Smoothies berprotein tinggi sering menjadi santapan mereka yang sedang bodybuilding.
Jus dan smoothies sama-sama baik untuk kesehatan tubuh. Namun, kamu perlu mempertimbangkan bahan-bahan apa saja yang digunakan dan kadar pemanis tambahan. Smoothies dengan yogurt bisa dijadikan pengganti sarapan karena tinggi serat dan padat gizi. Sedangkan jus dapat dijadikan minuman selingan.
Bagaimana, tertarik mengonsumsi smoothies setiap hari? (Hilal)