linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Reading: Sistem Pengereman Pada Bus Rem Angin dan Rem Hidrolik
linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Cari di sini
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Punya akun? Sign In
Follow US
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
linimassa.id > Indeks > Gaya Hidup > Sistem Pengereman Pada Bus Rem Angin dan Rem Hidrolik
Gaya Hidup

Sistem Pengereman Pada Bus Rem Angin dan Rem Hidrolik

Arief 8 Mei 2023
Share
waktu baca 4 menit
fungsi rem hidrolik dan rem angin pada bus
fungsi-rem-hidrolik-dan-rem-angin-pada-bus
SHARE

linimassa.id – Untuk  mengurangi kecepatan dan berhenti dalam waktu cepat dengan jarak pendek, setiap kendaraan bermotor dilengkapi sistem pengereman. Namun  khusus untuk bus dan truk dilengkapi  sistem pengereman yang sangat kuat dan rumit.

Hal itu disebabkan  bus dan truk mampu melaju kencang (standar kendaraan niaga) sambil membawa beban muatan  yang lebih berat daripada kendaraan  lainnya.

Makanya sistem rem pada bus dan truk memiliki karakteristik teknis yang berbeda dengan kendaraan penumpang kendaraan niaga Secara umum, sistem rem  utama pada  bus dan truk  terbagi menjadi tiga macam;  hidraulik, air over hydraulic (AOH) dan full air brake.

Ketika memilih antara bus rem angin atau bus non-rem angin, hal-hal yang harus dipertimbangkan adalah kebutuhan transportasi, rute yang ditempuh, dan kondisi jalan yang dilalui.

Perbedaan antara bus rem angin dan bus non-rem angin terletak pada sistem rem yang digunakan.

1. Bus Rem Angin:

Bus rem angin adalah jenis bus yang menggunakan sistem rem angin sebagai sistem pengereman utamanya. Sistem ini bekerja dengan menghasilkan tekanan udara pada tabung rem dan mendorong piringan rem ke atas untuk menghentikan roda bus.

Tekanan udara yang dihasilkan oleh kompresor udara akan dikirimkan ke sistem rem melalui pipa udara. Bus rem angin biasanya lebih efektif dalam menghentikan kendaraan daripada bus non-rem angin. Namun, bus rem angin juga lebih kompleks dan membutuhkan perawatan yang lebih banyak.

Kerap disebut dengan istilah rem angin yang menjadi kelengkapan standar pada bus dan truk kelas 24 ton ke atas. Pada sistem  rem  full air, tidak ada lagi minyak rem   karena peran minyak rem untuk mendorong brake pads/brake shoe sudah digantikan sepenuhnya oleh udara bertekanan.

Boleh disebut, fungsi pedal rem pada bus dan truk dengan rem  angin hanya sebagai katup yang mengatur aliran udara bertekanan untuk menekan kampas rem. Sistem rem angin dilengkapi  batang pendorong kampas rem (S-cam) dan pengatur setelan kampas rem otomatis.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Hanya saja, penggunaan udara bertekanan lebih sensitif terhadap  kondensasi berupa masuknya air ke dalam sistem rem sehingga bus dan truk yang pulang kerja  harus menjalani prosedur “buang angin”. Maksudnya begini, mekanik harus membuang udara bertekanan dalam tangki udara melalui katup buang di bagian bawah tangki udara.

2. Bus Rem Hidrolik:

Bus non-rem angin adalah jenis bus yang menggunakan sistem rem hidrolik sebagai sistem pengereman utamanya. Sistem ini bekerja dengan mendorong cairan hidrolik ke dalam silinder rem untuk menghentikan roda bus. Bus non-rem angin biasanya lebih sederhana dan membutuhkan perawatan yang lebih sedikit. Namun, efektivitas pengereman bus hidrolik biasanya kurang efektif dibandingkan dengan bus rem angin.

Sistem  rem hidraulik memanfaatkan fluida (minyak rem) sebagai sarana untuk mengoperasikan kampas rem pada rem tromol dan  rem cakram. Saat pengemudi menekan pedal rem, maka minyak rem dalam sistem rem akan mendorong brake shoe dan brake pads.

Umumnya sistem rem hidraulik digunakan pada bus dan truk kategori light duty  dengan kelas 5-10 ton seperti Isuzu Elf, Hino Dutro, Mitsubishi Colt Diesel, dan Toyota Dyna.  Sistem rem hidraulik  yang  relatif sederhana  membuat biaya produksinya murah dan memudahkan perawatan serta pengoperasian.

Pada sisi lain, sistem rem hidraulik tidak bisa digunakan secara kontinyu di jalan menurun dan membawa muatan banyak karena  berpotensi  kepanasan dan macet atau blong.

Jika bus akan digunakan dalam kondisi jalan yang lebih berat atau menanjak, maka bus rem angin mungkin lebih disarankan. Namun, jika bus digunakan dalam kondisi jalan yang lebih datar atau ringan, maka bus non-rem angin dapat menjadi pilihan yang lebih ekonomis dan praktis. (AR)

Share This Article
Facebook X Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Terkini

Korupsi Dana Desa Petir
Kasus Dugaan Korupsi Dana Desa Petir Rp 1 Miliar Masuki Tahap Penyidikan, Kaur Keuangan Terancam Jadi Tersangka
News
Festival Karang Kabua 2025
Gubernur Banten Buka Festival Karang Kabua 2025, Minta Nelayan Jaga Warisan Budaya
News
Wisata di Desa Sindangheula
Kembangkan Wisata di Desa Sindangheula, Bupati Ratu Zakiyah Bakal Koordinasikan dengan BBWSC3
News
Kejari Tangsel
Ada Dugaan Penyalahgunaan Material, Kejari Tangsel Tinjau Pembangunan Pedestrian Jalan Ciater 
Gaya Hidup
PGN Area Cilegon
PGN Area Cilegon Ajak Warga Catat Meter Mandiri Lewat Layanan WhatsApp & PGN Mobile
Bisnis
linimassa.idlinimassa.id
Follow US
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
logo-linimassaid
Selamat datang kembali!

Login ke akunmu

Username or Email Address
Password

Lost your password?