Jakarta, LINIMASSA.ID – Sistem layanan digital Bank DKI eror. Gangguan tersebut sudah terdeteksi sejak 29 Maret 2025 lalu hingga beberapa hari kemudian. Layanan aplikasi JakOne Mobile menjadi eror tidak bisa digunakan oleh nasabah. Sehingga para nasabah banyak yang melakukan protes.
Akibat erornya sistem layanan digital Bank DKI tersebut, nasabah tidak bisa melakukan transaksi melalui aplikasi JakOne Mobile, seperti untuk transfer antar bank, pembayaran QRIS, hingga tarik tunai semunya mengalami kendala.
Imbas dari adanya layanan digital Bank DKI eror tersebut, membuat Gubernur Jakarta Pramono Anung mencopot jabatan Direktur Teknologi dan Operasional Bank DKI Amirul Wicaksono.
Pengumuman pemecatan terhadap Direktur IT Amirul Wicaksono itu disampaikan Pramono saat rapat bersama direksi Bank DKI. “Jadi untuk itu saya akan putuskan pembebastugasan Direktur IT-nya segera dilakukan dan harus dilakukan sekarang,” kata Pramono, dikutip dari Instagram resminya, Rabu, 9 April 2025.
Selain sanksi pemecatan terhadap Direktur IT Bank DKI, Pramono Anung juga memerintahkan agar masalah ini dibawa ke ranah hukum. Karena menurut Pramono Anung, terkait layanan digital Bank DKI eror, pasti ada keterlibatan orang dalam.
“Laporkan ke Kabareskrim, biar diproses hukum. Karena ini (erornya sistem layanan Bank DKI-red) sudah keterlauan. Tidak mungkin ini tidak melibatkan orang dalem, gak mungkin,” ujar Pramono Anung masih dalam Instagram.
Adanya permasalahan ini, masih dikatakan Pramono tidak boleh dianggap sepele. Pramono kemudian menegaskan bahwa, penangan masalah ini harus dilakukan secara profesional untuk membangun kepercayaan publik.
“Tak boleh siapaun di dalam internal kita, terutama pemerintah DKI ikut campur urusan ini. Siapapun yang ikut campur, saya akan ambil tindakan. Kenapa ini dilakukan? Semata-mata untuk membangun trust kepada publik, bahwa publik ini tidak ada yang terganggu,” jelasnya.
Sebelum menutup pernyataannya, Pramono Anung juga mengingatkan bahwa masalah sistem layanan digital Bank DKI eror tersebut harus menjadi yang terakhir.
“Masalah ini harus menjadi yang terakhir. Tak boleh lagi ada gangguan serupa ke depannya. Syukur-syukur Bank DKI bisa IPOnya nantinya,” kata Pramono Anung.