linimassa.id – Kota Rafah di wilayah Gaza selatan, Palestina, menjadi sasaran serangan hebat oleh pasukan Israel pada pagi hari ini. Serangan ini mengakibatkan kematian ratusan warga sipil, terutama anak-anak dan perempuan, serta melukai ratusan lainnya. Otoritas kesehatan di Rafah segera merespons dengan memberikan pertolongan kepada korban dan mengirimkannya ke rumah sakit terdekat. Senin (12/02/2024) pagi
Menurut laporan dari Antara, serangan udara Israel terjadi di pusat kota Rafah, menargetkan rumah-rumah warga sipil yang berada di sekitar kantor pusat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS). Serangan ini menyebabkan kerusakan besar dan menimbulkan ketakutan di tengah penduduk.
Direktur Rumah Sakit Kuwait di Kota Rafah, Suhaib Al-Hams, menggambarkan kondisi darurat di rumah sakit setempat. RS Kuwait kekurangan pasokan obat dan perlengkapan medis karena jumlah pasien yang terluka parah terus bertambah.
Israel juga menargetkan masjid dan tempat pengungsian, termasuk Masjid Al-Rahma di Shaboura dan Masjid Al-Huda di kamp pengungsi Yibna. Dua masjid tersebut menampung ratusan keluarga pengungsi dan menjadi tempat perlindungan bagi warga yang terlantar.
Serangan Israel telah menyebabkan eksodus massal penduduk Palestina, dengan sebagian besar mengungsi ke Kota Rafah yang berlokasi di dekat perbatasan dengan Mesir. Ribuan warga dan pengungsi internal terpaksa meninggalkan rumah mereka untuk mencari perlindungan dari serangan yang terus berlanjut.
“Dengan pertumbuhan jumlah korban yang terus meningkat, kami mengalami situasi darurat di rumah sakit. Pasien terluka parah terus berdatangan, dan kami berjuang untuk menyediakan perawatan yang memadai,” kata Direktur Rumah Sakit Kuwait, Suhaib Al-Hams.
Serangan Israel di Kota Rafah telah mengakibatkan krisis kemanusiaan yang mendalam, dengan ribuan warga Palestina terluka dan mengungsi. Upaya bantuan dan penolakan kekerasan dari komunitas internasional sangat dibutuhkan untuk mengakhiri penderitaan ini dan mewujudkan perdamaian yang berkelanjutan di kawasan tersebut. (AR)