LEBAK, LINIMASSA.ID- Kunjungan wisata Pantai di Lebak dan Anyer sepi alias anjlok pada Libur Tahun Baru 2025.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, liburan tahun baru 2025 sepi pengunjung, hal ini diprediksi karena faktor cuaca buruk yang intens terjadi pada akhir tahun
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Lebak mencatat kunjungan wisatawan ke pantai di Kabuapten Lebak mengalami penurunan drastis alias anjlok selama libur Natal dan tahun baru (Nataru) 2024. Bahkan, tren tersebut terjadi pada masa libur Natal, tercatat hanya ada ratusan wisatawan yang datang ke setiap pantai.
Diketahui pada masa libur Nataru, biasanya ribuan wisatawan akan mengunjungi sejumlah pantai terkenal di Lebak selatan, dimulai dari pantai Kelapa Warna, pantai Bagedur dan kawasan pantai sawarna.
Vandenhar pengelola pantai Kelapa Warna Cihara, membenarkan jika kunjungan ke destinasi wisata pantai mengalami penurunan. Kunjungan di pantai Kelapa Warna hanya mencapai ratusan pengunjung yang biasanya mencapai ribuan.
“Untuk kunjungan di Kelapa Warna tergolong biasa saja.Selama Nataru baru ada 543 orang. Data tersebut berdasarkan laporan setiap hari ke Dispar Lebak,” terangnya, Rabu 1 Januari 2024.
Ia mengungkapkan, dampak cuaca buruk menjadi faktor utama wisata pantai sepi. Karena semua wisata pantai mengalami kondisi yang sama selama libur Nataru 2024-2025.
“Karena faktor cuaca, semua detinasi juga mngalami penurunan yang signifikan di banding tahun 2024 lalu yang mencapai ribuan. Ini kemarin di anggap ramai hanya beberapa hari aja sebelumnya,” tuturnya.
“Semoga wisata pantai ada peningkatan pengunjung dengan segala pembenahan dan penambahan spot foto dan juga bantuan dari Pemkab Lebak maupun provinsi yang sudah dilakukan,” lanjutnya.
Sementara itu, Imam Rismahayadin, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Lebak, menyatakan bahwa tren kunjungan wisatawan di libur Nataru tidak memenuhi target. Menurutnya, kunjungan wisatawan mengalami penurunan parah dibandingkan pada 2024 lalu.
“Untuk kunjungan anjlok sampai 60% dari target Nataru. Jadi kunjungan mengalami penurunan pada libur Nataru tahun ini,” kata Imam.
Disbudpar Lebak menargetkan 100 ribu kunjuangan wisatawan pada libur Nataru 2024-2025. Target tersebut juga, untuk memenuhi target kunjungan selama 2024 dari Disbudpar Lebak sebanyak 1,5 juta kunjungan wisatawan.
“Tidak memenuhi target 100 ribu kunjungan, yang ada baru tercatat hingga saat ini, baru mencapai 39 ribu kunjungan ya,” pungkasnya.
Kunjungan Pantai Anyar-Cinangka Alami Penurunan di Momen Nataru
Kunjungan wisata ke Pantai Anyar-Cinangka pada momen libur Natal dan Tahun Baru 2025 mengalami penurunan. Hal tersebut dikarenakan faktor cuaca buruk yang melanda wilayah di Indonesia tak terkecuali di Kabupaten Serang.
Pengelola pantai Batu Saung Erika mengatakan, tingkat kunjungan wisatawan di Pantai Batu Saung pada libur tahun baru cukup tinggi. Ia mencatat, pagi hingga pukul 15.00 WIB, sudah ada ribuan pengunjung yang datang.
“Kita hitung jumlah kendaraannya, untuk kendaraan pribadi ada 180 kendaraan, bus ada satu lalu untuk sepeda motor sudah ada sebanyak 470. Diperkirakan akan terus bertambah,” katanya, Rabu 2 Januari 2024.
Namun demikian, ia mengaku unjuk jumlah kunjungan di batua saung mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan momen Natal dan Tahun baru pada tahun lalu.
“Ga seramai tahun lalu, beda jauh banget sama tahun lalu. Kalau tahun lalu sejak natal sampai tahun baru ramai terus, kalau sekarang ga begitu ramai,” ujarnya.
Ia mengatakan, mayoritas wisatawan yang berlibur ke pantai batu sarung merupakan wisatawan lokal di Kabupaten Serang. “Banyaknya lokal, 80 persen wisatawan dari Banten. Rata-rata yang dari luar Banten pakai bus. Untuk bus aja cuman satu yang masuk, biasanya kan banyak,” ujarnya.
Ia mengatakan, turunnya kunjungan wisata di wilayah Pantai Anyar-Cinangka diakibatkan oleh kondisi cuaca di wilayah Kabupaten Serang, mulai dari hujan deras dan gelombang tinggi. “Isu cuaca sih yang mempengaruhi. Kemarin nanya-nanya, banyak wisatawan yang memilih berlibur ke Bandung atau daerah wisata lainnya,” pungkasnya.
Ia menduga, menurunnya kunjungan wisata juga disebabkan karena kondisi cuaca yang kurang bersahabat selama bulan Desember. “Jadi banyak wisatawan yang memilih berlibur ke bandung ataupun darah-daerah tinggi lainnya,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Serang, Anas Dwi Satya Prasandaya membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan, ada penurunan kunjungan wisata sebesar 30 persen apabila dibandingkan dengan libur tahun baru tahun lalu. Biasanya, pada momen libur Nataru, kunjungan wisata mencapai 100 persen,
“Tahun sebelumnya itu wisatawan yang datang ke kawasan pantai sangat tinggi yang mencapai 100 perse dari libur natal sampai tahun baru, tapi sekarang di lihat dari lalu lintas juga paling disekitar angka 70 persen,” terangnya.
Ia mengaku, hal tersebut diakibatkan karena informasi-informasi yang beredar di media sosial yang memperlihatkan kondisi cuaca yang kurang baik. “Infonya ada yang karena pemberitaan yang kurang bagus lah di kawasan pantai terus cuaca yang mungkin mengurangi hubungan wisatawan. Dibandingkan dari tahun baru tahun lalu jelas menurun,” tegasnya.
Meskipun demikian, Anas mengungkapkan untuk target kunjungan tahunan Pemkab Serang sudah terlampaui. Ia mengatakan, tahun ini menargetkan kunjungan wisata sebanyak 2,9 juta wisatawan.
“Alhamdulilah pada momen libur Nataru ini ada tambahan kunjungan sekitar 200 ribu wisatawan di seluruh destinasi wisata di Kabupaten Serang. Sehingga kunjungan wisata tahun ini mencapai 3,06 juta pengunjung,” pungkasnya.