linimassa.id – Shalat Idul Adha merupakan ibadah sunnah yang dilaksanakan pada 10 Dzulhijjah. Shalat ini memiliki hukum sunnah muakkadah, yang berarti sangat dianjurkan bagi setiap muslim yang telah baligh dan berakal. Landasan dalil yang menjadi dasar hukum shalat ini terdapat dalam Alquran dan hadis Rasulullah SAW.
Shalat Idul Adha ini disunnahkan bagi setiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan, merdeka maupun hamba sahaya, dewasa maupun anak-anak, di kediaman maupun sedang bepergian (musafir), berjamaah maupun secara sendiri. Sholat Idul Adha dilaksanakan di waktu dhuha dan tidak dilakukan bila telah lewat Dzhuhur.
Dalil Alquran yang menjadi landasan hukum shalat Idul Adha terdapat dalam surat Al-Kautsar ayat 2-3, Allah SWT berfirman yang artinya:
“Maka dirikanlah shalat karena Rabbmu dan berkurbanlah.”
Ayat ini menggambarkan pentingnya melaksanakan shalat Idul Adha dan berkurban sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT.
Hadis yang menjadi penunjang hukum shalat Idul Adha adalah hadis Ummu ‘Athiyyah.
“Nabi SAW memerintahkan kepada kami pada saat sholat ‘id (Idul Fitri ataupun Idul Adha) agar mengeluarkan para gadis (yang baru beranjak dewasa) dan wanita yang dipingit, begitu pula wanita yang sedang haid. Namun beliau memerintahkan pada wanita yang sedang haid untuk menjauhi tempat sholat.” (HR. Muslim).
Beberapa keutamaan melaksanakan shalat Idul Adha yakni:
- Dicintai Allah SWT
Dalam hadis dari Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Tidak ada hari di mana amal saleh pada saat itu lebih dicintai oleh Allah daripada hari-hari ini, yaitu: sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Mereka bertanya: ya Rasulullah, tidak juga jihad fi sabilillah? Beliau menjawab: tidak juga jihad fi sabilillah, kecuali orang yang keluar (berjihad) dengan jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali dengan sesuatu apapun.” (HR. Imam Bukhari).
- Dihapuskan Dosa Selama Setahun Lalu dan Setahun yang Akan Datang
Salah satu keutamaan lain dari shalat Idul Adha adalah sebagai penyempurna ibadah kurban, juga sebagai penghapus dosa setahun lalu dan setahun yang akan datang apabila hari sebelumnya (9 Dzulhijjah) kita melaksanakan puasa sunnah Arafah.
“Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu.” (HR Muslim).
- Memperoleh Pahala Berlipat Ganda
Dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa. Satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar.” (HR At-Tirmidzi).
Termasuk dalam hadis itu adalah ibadah shalat Idul Adha yang dilaksanakan tanggal 10 Dzulhijjah setiap tahunnya.
Keutamaan shalat Idul Adha juga tercermin dalam makna dan tujuan dari ibadah ini. Shalat Idul Adha merupakan bentuk ungkapan syukur dan penghormatan kepada Allah SWT atas nikmat-Nya, serta mengenang peristiwa besar dalam sejarah Islam yaitu kesediaan Nabi Ibrahim as. untuk mengorbankan anaknya, Nabi Ismail as., sebagai bentuk ketaatan yang luar biasa.
Hal yang Diperhatikan Saat Shalat Idul Adha
- Persiapan
Sebelum melaksanakan Sshalat Idul Adha, seorang Muslim diwajibkan untuk bersuci dengan berwudhu atau mandi junub. Selain itu, ia juga diharapkan memakai pakaian yang bersih dan sopan sebagai tanda penghormatan terhadap ibadah ini.
- Tempat dan Waktu
Shalat Idul Adha umumnya dilaksanakan di lapangan terbuka, seperti halaman masjid atau tempat yang luas dan memadai untuk menampung jamaah. Ibadah ini dilaksanakan setelah terbit matahari pada tanggal 10 Dzulhijjah dan sebelum waktu shalat Dzuhur.
- Takbir dan Rakaat Shalat
Saolat Idul Adha dikerjakan dengan dua rakaat. Pada rakaat pertama membaca takbir 7 takbir kali dan di rakaat kedua membaca takbir 5 kali. Sholat Idul Adha tidak diawali dengan azan dan iqomah melainkan dengan seruan asholaatul jaam’iah. Yakni seruan untuk melaksanakan sholat berjamaah yang dikumandangkan Bilal.
Sebelum memulai shalat, imam atau muadzin akan melantunkan takbiratul ihram sebagai tanda dimulainya ibadah ini. Setelah takbiratul ihram, shalat dilanjutkan dengan membaca doa iftitah, membaca Al-Fatihah, dan surah lainnya dalam setiap rakaat.
- Khutbah
Setelah selesai melaksanakan shalat, imam akan memberikan khutbah kepada jamaah. Khutbah ini berisi pesan-pesan keagamaan, pengingatan mengenai peristiwa pengorbanan Nabi Ibrahim (AS) dan Nabi Ismail (AS), serta pelajaran-pelajaran penting yang dapat diambil dari peristiwa tersebut.
- Niat
Bacaan niat sholat Idul Adha untuk makmum dan imam:
اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (مَأْمُوْمًا /إِمَامًا) للهِ تَعَالَى
Artinya: “Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”
Nah itulah seputar shalat Idul Adha. Semoga membantu dan menambah pemahaman ya. (Hilal)