linimassa.id – Tumbuhan semak bernama Rumput Fatimah ini cukup popular di kalangan jamaah manca negara tak terkecuali Indonesia.
Orang Barat menyebutnya Mawar Jeriko. Para jamaah biasa membeli ini sebagai oleh-oleh dari Tanah Suci Mekkah.
Tanaman ini walaupun kering sudah puluhan tahun disimpan, namun kalau direndam dalam air akan mekar kembali.
Karena itulah, tanaman ini dianggap berkhasiat untuk menolong persalinan. Dengan meminum air rendamannya, konon, kelahiran bayi akan lancar.
Rumput fatimah akhirnya menjadi ciri khas oleh-oleh yang wajib dibawa jamaah Indonesia saat selesai menunaikan ibadah haji di Arab Saudi saat hendak kembali ke Tanah Air.
Kurma yang tidak bisa tumbuh di Indonesia, air zam-zam yang tidak ada mata airnya di Indonesia, tanaman ini yang mungkin juga tidak bisa ditemukan di Indonesia, merupakan tiga oleh-oleh yang jadi incaran jamaah Indonesia.
Meskipun ketiganya saat ini bisa dibeli di Indonesia, tapi banyak jamaah yang merasa sangat”afdhol” kalo belinya di Arab Saudi.
Harganya yang tidak mahal, yaitu sekitar tiga riyal atau sekitar Rp7.500 per ikat, membuat akar berwarna kuning muda ini banyak diburu jamaah haji sedunia.
Jika jamaah ingin membeli, banyak pedagang kaki lima di pinggir jalan atau di halaman Masjidil Haram menjajakan akar yang konon berfunsgi untuk memudahkan persalinan.
Pedagang yang menjajakan rumput fatimah tak hanya wanita tapi juga pria dan umumnya mereka bisa sedikit bahasa Indonesia.
Perdu
Semak asal dari Timur Tengah ini dalam bahasa Arab disebut dengan Kaf Mariyam (telapak tangan Mariyam).
Bagian dari tanaman ini yang sering digunakan adalah akarnya, yaitu dengan cara direndam dan meminum airnya.
Tanaman yang biasa di sebut Mawar Jeriko oleh orang barat ini merupakan obat-obatan herbal yang dipercaya memiliki kegunaan untuk memperlancar proses persalinan.
Rumput Fatimah berbentuk seperti tanaman perdu yang kering, namun apabila dimasukkan ke dalam air maka tumbuhan tersebut akan mekar kembali. Air hasil rendaman itu yang diminum.
Menurut sejumlah studi ilmiah yang dilakukan oleh para ahli medis, belum ada laporan tentang penelitian secara medis untuk membuktikan kegunaan Rumput Fatimah ini. Tetapi banyak dipercaya bahwa Rumput Fatimah sendiri memiliki kandungan hormon serupa oksitosin.
Fungsi dari hormon ini sendiri adalah membantu kontraksi pada ibu-ibu yang akan melahirkan.
Untuk minum air rebusan rumput fatimah ada syaratnya jika tidak ingin membahayakan ibu dan si jabang bayi.
Studi ilmiah menyebutkan, rumput fatimah ini hanya boleh dikonsumsi ketika sudah dekat waktu melahirkan, yakni ketika pembukaan sudah di atas enam, bukan pada saat pecahnya air ketuban.
Jika Rumput Fatimah dikonsumsi sebelum pembukaan enam akan terjadi kontraksi yang abnormal, yang justru bisa sangat berbahaya bagi ibu yang hendak melahirkan.
Dampak terburuknya bisa terjadi robekan pada dinding rahim dan perdarahan yang hebat dan tidak bisa terhentikan. Karenanya, meskipun pada beberapa kasus sangat membantu proses persalinan, sebaiknya berhati-hati ketika hendak mengkonsumsi rumput fatimah ini.
Riset
Berbagai riset menunjukkan bahwa tanaman ini memiliki kandungan zat yang menyerupai hormon estrogen (fitoestrogen) serta sifat antiradang dan antioksidan, sehingga dianggap dapat mengobati berbagai penyakit.
Secara tradisional, rumput Fatimah sering dikonsumsi oleh sebagian kaum Hawa untuk meningkatkan libido, meredakan gejala pascamenopause, dan meringankan nyeri saat menstruasi. Tak hanya itu, tumbuhan herba ini juga digadang-gadang bisa melancarkan proses persalinan.
Banyak orang yang percaya bahwa rumput Fatimah bermanfaat untuk memelihara kesehatan janin dan baik untuk melancarkan persalinan. Untuk mendapatkan manfaat tersebut, tanaman ini biasanya dikonsumsi sebagai jamu atau teh herbal.
Rumput Fatimah bisa merangsang aktivitas hormon oksitosin, yakni hormon yang dihasilkan oleh tubuh wanita ketika hendak melahirkan. Hormon ini bisa menimbulkan kontraksi dan mempercepat proses persalinan.
Jika dikonsumsi sebelum waktu perkiraan lahir, rumput Fatimah bisa meningkatkan risiko terjadinya persalinan prematur atau bahkan keguguran. Rumput Fatimah juga disebut bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit bawaan atau cacat pada janin.
Oleh karena itu, ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsi obat-obatan dan produk herba, termasuk rumput Fatimah, tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. (Hilal)