linimassa.id – (Tangsel) menggelar penyuluhan kesehatan tentang Pola Hidup Sehat Mencegah Diabetes, Rabu (26/7/2023).
Penyuluhan itu dipandu oleh dokter spesialis penyakit dalam RSU Tangsel dr Harry Andrean dan diikuti puluhan peserta di ruang tunggu lantai 2 gedung 2 RSU Tangsel.
Harry menerangkan, angka penderita diabetes melitus di Kota Tangerang Selatan cukup tinggi. Setiap harinya, pasien yang berobat dan rawat inap ke poli penyakit dalam RSU Tangsel didominasi penderita diabetes.
“Setiap kita buka poli klinik penyakit dalam setipa harinya 80-90 persen merupakan penderita diabetes,” kata Harry ditemui usai penyluhan, Rabu (26/7/2023).
Harry menerangkan, ada sejumlah faktor resiko penyakiy diabetes melitus yang bisa diubah dan tak bisa diubah.
Faktor risiko yang dapat diubah diantaranya kegemukan, kurang aktivitas fisik, dislipidemia, riwayat penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diet tidak seimbang.
Sementara faktor risiko yang tak bisa diubah, yakni usia di atas 40 tahun, mempunyai riwayat keluarga dengan penyakit diabetes melitus, kehamilan dengan gula darah tinggi, ibu dengan riwayat melahirkan bayi dengan berat badan di atas 4 kilogram dan bayi yang memiliki berat badan lahir kurang dari 2,5 kilogram.
“Penyakit diabetes ini dapat dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat, makan teratur dan bergizi serta olahraga yang teratur,” terang Harry.
Pencegahan diabetes itu, kata Harry dibagi ke tiga kelompok yakni pencegahan premier, sekunder dan tersier. Pencegahan premier dilakukan bagi yang beluk terkena diabetes. Pencegahannya yang utama pola makan sehat dan olahraga
Pencegahan sekunder ini dilakukan dengan melakukan pengecekan gula darah rutin enam bulan sekali. Agar lebih akurat, dianjurkan dengan melakukan pemeriksaan laboratorium.
Sementara pencegahan tersier yakni pencegahan yang dilakukan penderita agar tak terjadi komplikasi dari ujung rambut hingga ujung kaki.
Pencegahan ini dilakukan untuk mencegah penderita diabetes agar tidak stroke, serangan jantung, katarak, gagal ginjal, hingga amputasi.
“Pencegahan tersier ini harus rutin kontrol ke dokter. Paling pertama harus patuh berobat, gunakan suntik insulin,” ungkap Harry.(Adv)