Linimassa.id – CPM, seorang perempuan berusia 17 tahun, menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang dilakukan oleh pacarnya sendiri, MAH, di wilayah Cengkareng, Jakarta Barat. Kasus ini menghebohkan masyarakat setempat dan mengundang perhatian serius dari pihak kepolisian.
Kapolsek Cengkareng, Kompol Hasaloan Situmorang, menjelaskan bahwa dalam melancarkan aksinya, MAH dibantu oleh rekannya yang berinisial MR.
Mereka menggunakan aplikasi untuk ‘memasarkan’ CPM. “Dalam satu bulan para tersangka bisa mendapatkan pelanggan sekitar lebih dari 5 orang,” ujar Hasaloan saat di kantornya di Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (3/7/2024).
Untuk menjalankan aksinya, MAH menyewa sebuah apartemen di wilayah Cengkareng dengan biaya Rp 600 ribu per bulan.
Perbuatan ini telah berlangsung selama dua bulan terakhir, dan dalam periode tersebut, CPM yang masih di bawah umur ini akhirnya hamil.
“Mereka melakukan aksi tersebut sejak dua bulan yang lalu. Untuk setiap pelanggan dikisaran Rp200-300 ribu untuk setiap kali Open BO,” jelas Hasaloan.
Saat ini, CPM sedang hamil enam bulan dan mengalami trauma yang mendalam akibat peristiwa yang menimpanya.
Pihak kepolisian bekerja sama dengan instansi terkait untuk memberikan pendampingan kepada korban.
“Saat ini korban dalam kondisi hamil enam bulan dan mengalami trauma sehingga tengah kami berikan pendampingan dari instansi terkait,” kata Hasaloan.
Tindakan bejat yang dilakukan oleh MAH dan MR tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga menghancurkan masa depan seorang remaja.
Polisi terus melakukan penyelidikan mendalam dan mengumpulkan bukti-bukti untuk memastikan kedua tersangka mendapatkan hukuman yang setimpal.
Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya kewaspadaan terhadap tindak pidana perdagangan orang yang semakin marak.
Perlindungan terhadap anak dan remaja harus menjadi prioritas utama bagi semua pihak, baik keluarga, masyarakat, maupun pemerintah.
Pihak kepolisian dan instansi terkait terus berupaya memberikan perlindungan dan pemulihan bagi korban agar bisa kembali menjalani hidup dengan layak. (AR)