Linimassa.id – Rabies menjadi salah satu penyakit yang diwaspadai warga dunia. Perayaan Hari Rabies Sedunia setiap 28 September menjadi bukti kalau penyakit ini memang tetap harus diwaspadai.
Rabies adalah infeksi virus pada otak dan sistem saraf. Virus penyebab rabies umumnya menular ke manusia melalui gigitan hewan. Jika tidak cepat ditangani, rabies dapat menyebabkan kematian.
Di Indonesia, rabies atau yang dikenal dengan “penyakit anjing gila” masih menjadi salah satu masalah yang mengancam kesehatan masyarakat. Meskipun demikian, penyakit ini dapat dicegah dengan pemberian vaksinasi pada hewan peliharaan.
Pemilihan 28 September sebagai Hari Rabies Sedunia sebagai bentuk penghormatan terhadap Louis Pasteur selaku orang pertama yang menciptakan vaksin rabies. Setiap tahun, Hari Rabies Sedunia memiliki tema yang relevan dengan situasi terkini dan tren global terkait rabies.
Tema
Laman Global Alliance for Rabies Control menyebut, tema Hari Rabies Sedunia tahun ini adalah “Breaking Rabies Boundaries/Mendobrak Batasan Rabies”.
Pemilihan tema ini untuk menyoroti perlunya melampaui norma dan menerobos batasan yang menghalangi kita mencapai eliminasi rabies. Diperlukan langkah melampaui status quo agar dapat mencapai tujuan, yaitu Nol pada 2030. Selain itu, ada makna ganda dalam tema ini, yaitu rabies sendiri melanggar batas-batas internasional karena rabies adalah penyakit lintas batas.
Karena begitu banyak batasan yang berpotensi menghalangi capaian itu, tema ini sengaja dibuat terbuka agar dapat digunakan untuk mengatasi batasan-batasan ini, mulai dari One Health, kolaborasi lintas penyakit, batasan hingga vaksinasi, dan masih banyak lagi.
Berbahaya
Rabies dikenal sebagai salah satu penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan kematian. Karena sifat penyakit yang sangat berbahaya maka dicetuslah Hari Rabies Sedunia (World Rabies Day, sering disingkat WRD).
Hari Rabies Sedunia sudah di mulai sejak tahun 2007 sebagai usaha sosialisasi kepada masyarakat tentang penyakit rabies dan vaksinasi rabies terhadap hewan. Rabies merupakan penyakit menular berbahaya yang dapat ditularkan oleh hewan ke manusia dan menyebabkan kematian. Tingkat bahaya yang sangat tinggi tersebut membuat rabies menjadi perhatian khusus oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kampanye Global
Hari Rabies Sedunia atau World Rabies Day (WRD) adalah sebuah kampanye global yang diselenggarakan pada 28 September setiap tahun. Peringatan Hari Rabies Sedunia dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pencegahan dan pengendalian penyakit rabies
- Gejala Rabies
Munculnya gejala rabies bisa sangat bervariasi, antara 5 hari hingga sekitar 1 tahun. Namun, gejala penyakit ini umumnya muncul 30–90 hari setelah penderita tergigit hewan yang terinfeksi. Gejala rabies bisa lebih cepat muncul jika lokasi gigitan atau cakaran hewan dekat dengan otak, misalnya di dada, leher, atau di kepala.
Gejala awal yang dapat muncul meliputi:
– Sulit menelan/tidak nafsu makan
– Air liur berlebihan
– Sangat agresif
– Sulit bergerak/lumpuh
– Demam
– Sensitive Cahaya, Gerakan dan Suara
– Mulut berbusa
– Hewan gelisah dan terlihat kesakitan
Setelah itu, ada beberapa keluhan lanjutan yang dapat dialami oleh penderita rabies, seperti kram otot, sesak napas, halusinasi dan koma. Gejala lanjutan tersebut menandakan bahwa kondisi pasien makin memburuk.
Penyebab Rabies
Hewan utama penular rabies adalah anjing. Selain anjing, hewan yang juga dapat membawa virus rabies dan menularkannya ke manusia adalah kelelawar, kucing, dan kera.
Virus rabies bisa menular melalui air liur, gigitan, atau cakaran hewan yang tertular rabies. Hewan yang berisiko tinggi untuk menularkan rabies umumnya adalah hewan liar atau hewan peliharaan yang tidak mendapatkan vaksin rabies.
Pertolongan Pertama Rabies
Jika Anda baru saja digigit hewan yang diduga terinfeksi virus rabies, lakukan hal-hal berikut sebagai langkah pertolongan pertama:
Bila mengalami perdarahan aktif, tekan bagian yang terluka dengan kain bersih atau kain kasa untuk menghentikan perdarahan
Cuci luka gigitan atau cakaran menggunakan air dan sabun, selama 10–15 menit.
Setelah itu, oleskan alkohol 70% atau cairan antiseptik yang mengandung povidone iodine ke luka tersebut.
Segera ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
Setelah sampai di rumah sakit, dokter akan membersihkan luka gigitan atau cakaran, kemudian memberikan serum dan vaksin rabies. Tujuannya adalah untuk membantu sistem kekebalan tubuh melawan virus rabies sehingga infeksi dan peradangan pada otak dapat dicegah.
Akan tetapi, virus rabies yang telah menginfeksi otak akan lebih sulit ditangani, karena belum diketahui metode yang benar-benar efektif untuk mengatasinya.
Komplikasi Rabies
Rabies merupakan penyakit yang sangat berbahaya. Begitu gejalanya muncul, dapat dipastikan virus rabies sudah menginfeksi otak sehingga kondisi penderita bisa memburuk dengan cepat. Akibatnya, penderita dapat mengalami komplikasi berikut:
Gagal napas
Koma
Henti jantung
Kematian
Itulah seputar rabies. Semoga membuat kita terus waspada ya. (Hilal)