LINIMASSA.ID – Film animasi Merah Putih One For All menjadi salah satu karya terbaru yang lahir dari ide kreatif Perfiki Kreasindo.
Gagasan pembuatan film ini muncul pada tahun lalu sebagai bagian dari perayaan menuju 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia.
Toto Soegriwo selaku produser Film animasi Merah Putih mengungkapkan bahwa proses penggarapan film ini berlangsung singkat namun penuh semangat.
Menurut Toto, pihaknya hanya membutuhkan waktu sekitar empat hingga lima bulan untuk menyiapkan segalanya. Mulai dari penyusunan konsep, penulisan cerita, hingga penyelesaian produksi yang rampung pada akhir Juni 2025. “Ya, sekitar 4 sampai 5 bulan lah paling dari persiapannya, dari awal bikin konsep segala macam, cerita, sampai selesai akhir Juni 2025,” ujarnya pada Senin (11/8).
Setelah rampung, film animasi Merah Putih One For All langsung diajukan ke Lembaga Sensor Film pada awal Juli 2025. Bintang Takari dipercaya sebagai animator utama, dan sempat mendapat tantangan untuk menuntaskan proyek ini dalam waktu kurang dari enam bulan. Menurut Toto, Bintang menyanggupi permintaan tersebut.
Awalnya, rencana durasi film animasi Merah Putih One For All ditargetkan mencapai 90 menit. Namun, karena terbatasnya waktu, akhirnya durasi dipangkas menjadi 70 menit. Toto menekankan bahwa keputusan tersebut diambil agar film bisa tayang tepat waktu dan tetap menjaga kualitas cerita.
Proses Produksi Film animasi Merah Putih
Selain untuk memperingati kemerdekaan RI, pembuatan film animasi Merah Putih One For All juga bertujuan menghadirkan tontonan berkualitas untuk anak-anak Indonesia.
Toto menilai bahwa saat ini jumlah film anak-anak masih minim, sehingga mereka berinisiatif mengisi kekosongan tersebut. Ia mengakui prosesnya seperti “kejar tayang”, namun lebih ditekankan pada kontribusi nyata untuk hiburan anak.
Toto juga mengungkapkan rencana produksi film anak-anak berikutnya, meski bukan dalam bentuk animasi. Ia menegaskan bahwa tujuan mereka adalah terus memberi sumbangsih positif bagi dunia perfilman anak di tanah air.
Isu terkait biaya produksi pun sempat mencuat. Beredar kabar bahwa Film animasi Merah Putih menelan dana hingga Rp 6,7 miliar dan mendapat bantuan dari pemerintah. Toto membantah tegas rumor tersebut, memastikan tidak ada dukungan finansial dari kementerian dan biaya produksi jauh di bawah angka itu.
Dana pembuatan Film animasi Merah Putih ini sepenuhnya berasal dari swadaya tim produksi. “Kita swadaya mandiri, gotong royong kawan-kawan yang ada di tim produksi,” kata Toto menegaskan.
Sementara itu, Produser Eksekutif sekaligus Sutradara, Endiarto, menanggapi kritik publik terkait trailer yang telah dirilis. Ia menyatakan bahwa sejak awal, konsep film ini dirancang sederhana agar mudah dipahami oleh anak-anak, baik dari segi narasi maupun visual. “Segmen yang kita tentukan ceritanya yang sederhana, visual audionya juga sederhana supaya bisa dicerna,” ucapnya.
Film animasi Merah Putih ini akan mulai tayang di bioskop pada 14 Agustus 2025 dengan 10 layar awal di jaringan XXI. Endiarto berharap karya ini dapat menyampaikan pesan kebangsaan dan menjadi tontonan edukatif yang menyenangkan untuk keluarga.