SERANG, LINIMASSA.ID – Produksi beras di Banten mengalami suplus alias ketersediaannya lebih besar dibandingkan dengan kebutuhan.
Dinas Pertanian (Distan) Banten mencatat, produksi beras di Provinsi Banten pada Januari hingga April 2025 nanti sebanyak 522.412 ton.
Jumlah beras di Banten jauh mencukupi kebutuhan konsumsi perbulan rata-rata masyarakat Banten yang diperkirakan hanya 4.065 ton perhari atau setara 123.643 ton perbulan
Kepala Distan Banten Agus M Tauchid menjelaskan, produksi padi di Banten pada bulan Februari 2025 mencapai 241.162 ton Gabah Kering Giling (GKG) atau sebesar 152.487 ton setara beras surplus sebesar 28.844 ton beras (18,91 persen) dari kebutuhan beras dalam satu bulan.
Dan perkiraan produksi padi pada bulan Maret atau saat Ramadan 1446 Hijriah sekitar 293.000 ton GKG atau sebesar 185.273 ton, setara beras di Banten surplus sebesar 49.266 ton beras (26,59 persen).
“Alhamdulillah siklus surplus ini terus bertahan hingga lebaran pada bulan April 2025 nanti dengan perkiraan produksi padi di Banten mencapai 268.799 ton GKG atau sebeesar 169.962 ton setara beras dan masih surplus 46.319 ton beras (10,04 persen) dari kebutuhan konsumsi perbulan,” ujar Agus Tauchid, Jum’at 28 Februari 2025.
Realisasi produksi beras itu didapat dari luas panen padi di Banten yang mencapai 155.003 hektare (ha) pada periode awal tahun 2025 ini.
Banten sendiri mempunyai target produksi padi pada tahun 2025 sebesar 1.762.822 ton GKG dengan luas panen 324.691 ha dan produktivitas 54/,29 ku/ha. Agus berkomitmen untuk terus melakukan optimalisasi potensi panen ini, guna mendukung ketahanan pangan di Indonesia.
“Alhamdlillah potensi pertanian di Banten sangatlah besar selama periode awal tahun 2025 ini, tentunya hal ini akan dapat berkontribusi seginifikan terhadap ketersediaan pangan dan kesejahteraan petani,” ucapnya.
Beras di Banten Surplus, Harga Beras di Bulan Puasa dan Lebaran Stabil

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten memastikan ketersediaan bahan pokok berupa beras pada bulan puasa dan lebaran nanti terkendali. Bahkan, ketersediaannya mengalami surplus dibandingkan tingkat konsumsi masyarakat.
Kepala Dinas Pertanian (Distan) Banten Agus M Tauchid mengatakan, produksi padi pada bulan Maret atau saat Ramadan 1446 Hijriah sekitar 293.000 ton GKG atau sebesar 185.273 ton.
Jumlah ini setara beras surplus sebesar 49.266 ton beras (26,59 persen) dari total kebutuhan konsumsi masyarakat Banten yang diperkirakan hanya 4.065 ton perhari atau setara 123.643 ton perbulan.
“Kita juga mengalami surplus pada lebaran di bulan April 2025 nanti sekitar 46.319 ton beras dari kebutuhan konsumsi perbulan,” ujar Agus Tauchid, Jum’at 28 Februari 2025.
Dengan ketersediaan yang jauh dari cukup ini, Agus menegakan jika masyarakat tidak perlu khawatir akan adanya kenaikan harga terhadap komoditas beras di pasaran. “Insyallah harga beras akan terus stabil dimasa Ramadan hingga Lebaran nanti dengan melihat ketersediaan yang sangat cukup ini,” tegasnya.
Ditempat terpisah, Wakil Gubernur Banten A Dimyati Natakusumah mengatakan, guna mengantisipasi adanya lonjakan harga bahan pokok di bulan puasa dan lebaran nanti, pihaknya sudah melakukan langkah antisipasi dalam menjaga pasokan dan ketersediaan barang selama bulan suci itu.
“Dalam menghadapi bulan suci Ramadan ini sudah jelas beras dan sembako kita surplus. Namun ke depan akan banyak tantangan yang ada,” pungkas Dimyati.