SERANG, LINIMASSA.ID – Kabar gembira bagi warga Pulau Tunda dan Pulau Panjang, PLN bakal aliri listrik ke kedua pulau di Serang itu dengan menarik kabel laut.
Hal ini menjadi kebahagiaan tersendiri bagi warga di kedua pulau tersebut. Sebab, selama ini masyarakat Pulau Tunda dan Pulau Panjang masih mengandalkan genset untuk penerangan dan kebutuhan hariannya.
Sehingga, tanpa kehadiran PLN, warga hanya bisa menikmati penerangan lampu di malam hari dengan genset. Sedangkan siang harinya mereka kesulitan mendapatkan listrik.
PT Perusahaan Listrik Negara Persero Unit Induk Distribusi atau PLN UID rencananya bakal menarik kabel laut untuk mengaliri listrik ke Pulau Tunda dan Pulau Panjang.
General Menejer PLN UID Banten Muhammad Joharifin mengatakan, pihaknya siap berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Banten untuk mewujudkan pemerataan aliran listrik ke masyarakat.
“Terkait kebutuhan listrik ini merupakan tanggungjawab bersama, dan kami siap berkolaborasi,” kata Joharifin, Rabu 7 Mei 2025.
Dijelaskan Joharifin, PLN memiliki kewajiban untuk mengaliri listrik ke seluruh pelosok Indonesia, namun, untuk ke Pulau Tunda dan Pulau Panjang, ia mengaku jika membutuhkan proses dan perencanaan matang.
Rencana PLN Aliri Listrik ke Pulau Tunda dan Pulau Panjang

Dijelaskan Joharifin, untuk menarik kabel laut agar mampu mengaliri listrik ke Pulau Tunda dan Pulau Panjang harus melalui study yang sangat detail lantaran terkait kontinuitas layanan.
Selain itu, pihaknya juga harus memperhatikan kondisi laut di kedua Pulau tersebut, mulai dari arus, tekanan gelombang, hingga kondisi bawah laut.
Hal ini perlu ketelitian dan dikerjakan secara mendetail agar jangan sampai program ini tidak berjalan untuk jangka panjang karena study yang kurang matang.
Maka dari itu, lanjut Joharifin, PLN berencana akan menjalin kerja sama dengan akademisi di berbagai universitas yang sesuai untuk menyusun study kelayakan yang terukur dan berdasarkan riset mendalam.
“Setelah itu, barulah kita bisa proses lebih lanjut sehingga kemungkinan bisa direalisasikan di tahun 2027,” ujarnya.
Kata dia, saat ini, Pulau Panjang sudah teraliri listrik tetapi masih menggunakan pembangkit diesel. “Kalau kita menarik kabel, sekalian saja,” tuturnya.
Ia mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan kajian untuk melakukan penarikan kabel bawah laut. Hal itu perlu dipersiapkan secara matang karena resikonya cukup tinggi.
“Sedang kita lakukan kajian, mudah-mudahan tahun 2027 bisa dilaksanakan pekerjaannya,” tutur Joharifin.