LEBAK, LINIMASSA.ID – Petani di Lebak mendapatkan intimidasi oleh sejumlah preman, mereka merusak saung petani dan hampir melakukan aksi pembacokan.
Sebanyak puluhan petani di Kabupaten Lebak terlibat ketegangan dengan sekelompok orang diduga preman di Perkebunan kereta, di Desa Muaradua, Kecamatan Cikulur, Sabtu 12 Juli 2025.
Insiden petani di Lebak diintimidasi tersebut terjadi sekitar pukul 08.00 WIB di kawasan lahan perkebunan yang digarap oleh warga.
Berdasarkan informasi yang terhimpun, sejumlah pria tak dikenal mendatangi lokasi pertanian warga membawa senjata tajam berupa parang.
Salah satu petani di Lebak yang menjadi saksi mata kejadian, Eep, mengatakan, saat kejadian ada sekira 26 petani sedang mengolah lahan.
Namun tiba-tiba, sekelompok orang yang tidak dikenal datang membawa parang sambil mengatakan sesuatu bernada ancaman.
“Mereka merusak tanaman pisang, kelapa dan singkong milik petani, habis itu merobohkan gubuk,” kata Eep, Kamis 17 Juli 2025.
Petani di Lebak Diintimidasi
Diungkapkan Eep, petani di Lebak diintimidasi dengan diancam dan diminta berhenti menggarap lahan. Beberapa petani yang tak terima sempat bersitegang dengan para preman.
“Dua petani yang juga rekan saya bahkan sekarang masih terbaring karena trauma diacungkan parang dan diancam,” ujarnya.
Eep mengaku tidak mengetahui siapa dan orang suruhan siapa para preman tersebut. Namun ia mengaku, dirinya bersama warga menggarap lahan tersebut secara kolektif sejak tahun 2020.
Penggerapan lahan di Desa Muaradua, Kecamatan Cikulur ini dilakukan karena di lahan ini merupakan lahan kosong dan tidak terawat.
“Kita tanami pisang, jagung, kacang dan bibit kelapa dan lainya, dari tahun 2020. jumlah warga yang menggarap lahan perkebunan karet ada sebanyak 30 orang. semuanya warga Kecamatan Cikulur,” jelasnya.
Eep dan para petani di Lebak lainnya kini mengalami trauma dan takut untuk pergi ke lahan karena khawatir mendapatkan intimidasi dari preman lagi.