SERANG, LINIMASSA.ID – Toleransi dan persatuan antar umat di masa pemilihan kepala daerah atau Pilkada 2024 rentan terpecah belah, maka dari itu, UIN Sultan Maulana Hasanudin Banten membangun kolaborasi dengan Universitas Islam Internasional Idonesia (UIII).
Kolaborasi dalam rangka perkuat toleransi dan persatuan ini dibentuk melalui penyelenggaraan Glocalverse berupa simposium dan pengabdian kepada masyarakat.
Dimotori oleh Fakultas Dakwah UIN SMH Banten dan UIII, kedua kampus ini berupaya untuk menciptakan Pilkada 2024 yang sarat akan toleransi dan persatuan di tengah umat.
Simposium dan pengabdian masyarakat yang mengusung tema Glocalverse Horiso Wasatiyyah Lintas Masa Lintas Generasi digelar di Aula Istitut Agama Islam Banten (IAIB), Masjid Ats Tsauroh, Kota Serang, Banten.
KegiataN ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang moderasi beragama dan nilai-nilai nasionalisme, yang bermuara pada toleransi dan persatuan di masa Pilkada 2024.
Glocalverse berfungsi sebagai media pendidikan bagi generasi muda dalam mempromosikan toleransi dan persatuan di antara masyarakat.
Acara ini dihadiri oleh sekitar 50 pemuda yang berasal dari berbagai institusi dan organisasi keagamaan di Kota Serang, seperti Pemuda Muhammadiyah, Gerakan Pemuda Ansor, Pemuda Persatuan Islam, Pemuda Katolik, Perkumpulan Pemuda Kristen,Pemuda Agama Khonghucu Indonesia dan Laboratorium Bantenologi.
Simposium ini memberikan wawasan yang berharga tidak hanya mempromosikan moderasi beragama namun juga materi-materi terkini seputar dunia digital.
Acara ini menggunakan format yang interaktif dan menarik yang secara khusus dirancang untuk para pemuda.
Kegiatan ini terdiri dari serangkaian sesi yang mencakup berbagai topik, namun tidak terbatas pada radikalisme di kalangan pemuda, Mengangkat tema Glocalverse yaitu perpaduan antara Global dan local Islam Wasatiyyah, Simposium ini memberikan materi seputar Tradisi Islam di Banten: Dulu dan Kini, Agama, Gender, Isu Wellbeing, Dunia Digital dan tantangan masa kini.
Kegiatan ini menghadirkan Narasumber yang Ahli dibidangnya dan berbagi wawasan mendalam dari pengalaman mereka yang luas.
Di antara para pembicara yang hadir adalah Prof. Yanwar Pribadi Dekan Fakultas Studi Islam UIII, Dekan Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Dr. Endad Musadad juga menyampaikan sambutan utama yang mencerahkan, memberikan perspektif yang berharga tentang tema-tema simposium.
Pembicara lainnya dari dari Fakultas Studi Islam UIII dan UIN Banten, termasuk Dr. Helmy Fauzi, Dr. phil Zacky Umam, Prof. Syamsul Rijal, Dr. Masykur Wahid, Haula Noor, Ph.D, Dr. Umdatul Hasanah, Zezen Z. Muttaqin, PhD, Bhirawa Anoraga, PhD, Dr. Torkis Lubis, Dr. Mughzi Abdillah turut menyumbangkan keahliannya dalam symposium tersebut.
Selain topik-topik yang dibahas dalam sesi program, para peserta juga diberi selingan Games dan Ice Breaking yang dipandu oleh Dr. Yogi Damai Saputra.
Tujuannya untuk menciptakan suasana yang lebih positif, membangun rasa kebersamaan antar peserta, membantu para peserta untuk lebih mengenal satu sama lain sehingga membuat peserta merasa lebih nyaman.
Program ini menggarisbawahi komitmen UIII dan UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten untuk memupuk lingkungan yang penuh dengan pemahaman agama, toleransi, dan hidup berdampingan secara harmonis di antara komunitas yang beragam.
Dengan melibatkan kaum muda dalam diskusi lintas agama tentang moderasi beragama, acara ini mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang Islam berdasarkan prinsip-prinsip Wassatiya, yang mempromosikan anti-kekerasan dan perdamaian.
Komitment Bangun Toleransi dan Persatuan

Dekan Fakultas Studi Islam UIII Prof. Yanwar Pribadi mengatakan, toleransi dan persatuan umat menjadi kunci dari segala hal yang bermuara pada kebaikan, kerukunan, dan keadailan di masayarakat.
“Jangan sampai adanya momen Pilkada 2024 justru meruntuhkan nilai-nilai toleransi an perstauan umat,” katanya.
Ia mengimbau, masyarakat agar dapat menyikapi perbedaan dengan kedewasaan dalam bersikap maupun bertindak, baik di kehidupan sehari-hari, maupun kehidupan dalam bermedia sosial.
“Banyaknya fitnah, ujaran kebencian, hingga perilaku-perilaku dalam berpolitik, membuat nilai toleransi dan persatuan semakin pudar,” tuturnya.
Maka dari itu, Yanwar berpesan agar semua kalangan baik akademisi, pemerintah, maupun ulama dan pemuka agama di kampung-kampung untuk terus tanpa henti menyebarkan nilai-nilai toleransi dan persatuan.
Sementara itu, Dekan Fakultas Dakwah UIN SMH Banten Dr. Endad Musadad menambahkan, dengan peran serta para ulama dan pemuka agama, masyarakatan di Provinsi Banten secara menyeluruh baik di perkotaan hingga pedesaan, akan mamapu menjalankan Pilkada 2024 dengan kedamaian dan hati yang sejuk.
“Toleransi dan persatuan di tengah masyarakat Banten perlu kita jaga bersama, agar proses pemilihan kepala daerah ini lancar dan menghasilkan pemimpin yang amanah dan penuh keberkahan,” tambahnya.