linimassa.id – Hingga saat ini banyak orang membicarakan naga. Terlebih lagi hewan satu ini kerap muncul dalam cerita di film atau buku. Apakah naga hewan yang nyata atau mitos belaka?
Diketahui, naga adalah makhluk mitologis yang muncul dalam berbagai cerita rakyat dan legenda di seluruh dunia. Naga biasanya diidentifikasi sebagai hewan besar dengan tubuh yang panjang dan bersisik, sayap yang besar, dan klau yang tajam.
Naga juga dikenal karena kemampuan mengeluarkan api dari mulutnya. Naga dianggap sebagai makhluk yang kuat dan mematikan dalam berbagai cerita, dan seringkali digambarkan sebagai predator yang memangsa hewan-hewan kecil dan manusia.
Namun, ada juga cerita yang menggambarkan naga sebagai makhluk yang baik hati dan menolong manusia. Di beberapa tempat, naga dianggap sebagai makhluk simbolik yang memiliki kekuatan magis.
Di banyak negara Eropa, naga selalu ditampilkan sebagai makhluk yang sangat jahat yang selalu merusak suatu daerah. Lain halnya dengan di China. Masyarakat China mengindentikan naga sebagai lambang kekuatan dan kekuasaan. Saking sangat dihormati, beberapa kaisar di China mengenakan gambar naga sebagai simbol kekuatan dan kekuasaan mereka.
Di kalangan masyarakat Yunani, naga digambarkan sebagai hewan yang menjaga aset-aset berharga seperti harta karun dan benda pusaka. Dalam bahasa Inggris, naga disebut dengan ‘dragon’, kata itu berasal dari bahasa Yunani yaitu ‘draconta’ yang berarti mengawasi.
Penggambaran naga sebagai penjaga dan pengawas ini juga tercermin dalam cerita di beberapa film. Naga tak jarang digambarkan sebagai musuh terakhir yang harus dihadapi protagonis dalam film tersebut.
Nyata atau Mitos?
Naga muncul dalam cerita rakyat dan legenda di seluruh dunia. Ternyata, naga tidak pernah tercatat sebagai spesies yang ada di dunia nyata, dan tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan keberadaannya.
Naga adalah sosok makhluk sejenis reptil raksasa yang dapat terbang dan menyemburkan api dari mulutnya. Dalam dunia satwa, sebetulnya julukan naga mengarah pada komodo, spesies endemik asal Indonesia. Namun, tentu saja bukan naga itu yang dimaksud.
Live Science mencatat bahwa kepercayaan terhadap keberadaan naga bisa begitu kuat karena dikisahkan dari generasi ke generasi. Bahkan, konsep tentang naga sudah ada di Tiongkok sejak ribuan tahun Sebelum Masehi. Gambaran naga juga ada dalam teologi sebuah kepercayaan dan sudah dikisahkan pada abad pertengahan di Eropa.
Jadi, bagi sains, naga hanya sebatas pada sebuah konsep naratif yang dipercaya oleh orang-orang zaman dulu. Kisah-kisah naratif tersebut diceritakan dari satu generasi ke generasi-generasi selanjutnya.
Jika melihat gambaran seekor naga, digambarkan sebagai reptil bertelur. Hanya saja, kisah-kisah kuno sering menambahkan “sesuatu” pada reptil tersebut. Jadilah naga berwujud reptil raksasa bersayap yang dapat menyemburkan api dari mulutnya.
China Daily dalam lamannya mencatat bahwa Tiongkok mungkin menjadi satu-satunya negara yang secara turun-temurun mengisahkan naga dalam sendi-sendi kehidupan sosial mereka. Mulai dari shio, fengshui, karya seni, dan bahkan kaum bangsawan akan meletakkan gambar naga di rumah-rumah mereka.
Bagi sebagian orang, naga diyakini sebagai simbol akan kekuatan, kesuksesan, dan kejayaan. Kerajaan-kerajaan Tiongkok di zaman dulu selalu menggunakan ornamen naga di istana mereka.
Bahkan, dalam tradisi Tiongkok juga dikenal adanya pembagian tahun berdasarkan kalender tradisional mereka. China Highlights mencatat bahwa salah satu zodiak Tiongkok adalah naga, di mana naga melambangkan kekuatan dan kesuksesan dalam budaya tradisional Tiongkok. (Hilal)