linimassa.id – Keberadaan krayon saat ini tidak bisa dipisahkan dengan dunia pendidikan dan kreativitas anak.
Krayon atau pastel lilin adalah sebatang lilin berpigmen yang digunakan untuk menulis atau menggambar.
Krayon lilin berbeda dari pastel, di mana pigmennya dicampur dengan bahan pengikat kering seperti gom arab dan dari pastel minyak, di mana bahan pengikatnya adalah campuran lilin dan minyak.
Daripada cat dan spidol, krayon jauh lebih rapi dan aman karena tumpul. Krayon juga tidak beracun, dan tersedia dalam berbagai macam warna.
Karakteristik ini menjadikannya instrumen yang sangat baik untuk mengajar anak kecil menggambar selain digunakan secara luas oleh pelajar dan seniman profesional.
Sejarah krayon tidak sepenuhnya jelas. Kata Perancis krayon, aslinya berarti “pensil kapur”.
Krayon berasal dari sekitar abad ke -16, dan berasal dari kata craie (kapur) yang berasal dari kata Latin creta (Bumi). Artinya kemudian berubah menjadi hanya “pensil” yang masih berarti dalam bahasa Prancis modern.
Asal tahu, gagasan untuk menggabungkan suatu bentuk lilin dengan pigmen sudah ada sejak ribuan tahun lalu.
Lukisan encaustic adalah teknik yang menggunakan lilin lebah panas yang dipadukan dengan pigmen berwarna untuk mengikat warna menjadi batu. Sumber panas kemudian digunakan untuk “membakar” dan memperbaiki gambar pada tempatnya.
Metode ini, yang digunakan oleh orang Mesir, Romawi, Yunani, dan penduduk asli di Filipina, masih digunakan sampai sekarang. Namun, proses tersebut tidak digunakan untuk membuat krayon menjadi bentuk yang dimaksudkan untuk dipegang dan diwarnai, sehingga tidak efektif untuk digunakan di ruang kelas atau sebagai kerajinan tangan untuk anak-anak.
Krayon kontemporer konon berasal dari Eropa, di mana beberapa krayon berbentuk silinder pertama dibuat dengan arang dan minyak.
Referensi tentang krayon dalam literatur muncul sejak t1813 dalam Pride and Prejudice karya Jane Austen.
Beberapa catatan paling awal tentang krayon lilin parafin modern berasal dari Charles A. Bowley dari Massachusetts, yang mengembangkan krayon pewarna lilin pada akhir tahun 1880-an.
Bowley telah menjual berbagai barang alat tulis di sekitar Danvers dan telah mengembangkan gumpalan lilin berwarna yang dirancang untuk menandai kulit.
Dengan kebutuhan akan ketelitian yang lebih tinggi, dia kembali ke rumahnya dan membentuk krayon lilin menjadi bentuk silinder yang lebih mudah diatur mirip dengan pensil.
Dia mengemas krayonnya ke dalam kotak dekoratif dan menawarkannya melalui klien alat tulis yang dia kenal. Permintaan krayonnya segera melebihi kemampuannya untuk mengikuti produksi dan dia bermitra dengan American Crayon Company, yang telah memproduksi krayon kapur, pada tahun 1902.
Beda dengan Oil Pastel
Krayon atau oil pastel, sekilas dua jenis cat ini tampak mirip dan banyak yang mengira krayon dan oil pastel adalah jenis cat yang sama.
Namun, sebenarnya keduanya adalah jenis cat yang berbeda . Yuk, kita lihat apa saja perbedaan krayon dan oil pastel!
Krayon merupakan cat yang terbuat dari lilin, sedangkan oil pastel terbuat dari lilin dan minyak. Yang membuat keduanya mirip adalah karena sama-sama terbuat dari lilin. Namun, kandungan minyak dalam oil pastel membuat perbedaan keduanya semakin jelas.
Krayon memiliki tekstur yang keras, sehingga jika digunakan untuk mewarnai akan sulit menghasilkan gambar yang halus dan meninggalkan bagian-bagian kecil yang tidak terkena cat.
Sedangkan oil pastel memiliki tekstur yang lembut dan berminyak, hasil gambar yang dihasilkan pun lebih baik, lebih halus, dan mudah menempel pada bidang kertas yang digunakan.
Warna yang dihasilkan krayon lebih lembut, sedangkan warna yang dihasilkan oil pastel lebih terang dan cerah.
Jika ingin mewarna dengan variasi gradasi warna, maka sebaiknya kita menggunakan cat oil pastel yang lebih mudah dicampur dibandingkan dengan krayon. Sehingga hasil gambar pun terlihat lebih hidup.
Nah itu dia tentang krayon, semoga semakin mengenal alat tulis penunjang kreativitas anak ini ya. (Hilal)