linimassa.id – Indonesia memiliki banyak permainan tradisional. Salah satunya adalah congklak.
Ini merupakan salah satu jenis permainan tradisional yang menggunakan papan kayu dengan lubang bulat yang berjumlah 14 hingga 16 lubang. Umumnya papan congklak terbuat dari kayu dan plastik.
Pada papan congklak terdapat 16 buah lubang yang terdiri atas 14 lubang kecil yang saling berhadapan dan 2 lubang besar di kedua sisinya. Setiap 7 lubang kecil di sisi pemain dan lubang besar di sisi kananya dianggap sebagai milik sang pemain.
Dari total jumlah lubang yang terdapat pada papan congklak, dua di antaranya memiliki ukuran yang lebih besar dan terletak di ujung papan. Permainan ini dimainkan dengan biji-bijan atau batu-batu kecil yang dipindahkan dari satu lubang ke luang lainnya.
Biji-biji congklak ini dipindahkan memutar secara berurutan. Permainan ini hanya bisa dilakukan oleh dua orang saja.
Saat permainan dimulai, setiap lubang-lubang kecil pada papan congklak diisi 5 hingga 7 biji yang terbuat dari biji sawo atau kerang atau bisa juga menggunakan batu kecil. Bisa juga dari cangkang kerang, biji-bijian, batu-batuan, kelereng atau plastik.
Sementara itu dua lubang besar yang terdapat di ujung papan dibiarkan kosong.
Pada awal permainan setiap lubang kecil diisi dengan tujuh buah biji. Dua orang pemain yang berhadapan, salah seorang yang memulai dapat memilih lubang yang akan diambil dan meletakkan satu ke lubang di sebelah kanannya dan seterusnya berlawanan arah jarum jam.
Bila biji habis di lubang kecil yang berisi biji lainnya, ia dapat mengambil biji-biji tersebut dan melanjutkan mengisi, bila habis di lubang besar miliknya maka ia dapat melanjutkan dengan memilih lubang kecil di sisinya.
Bila habis di lubang kecil di sisinya maka ia berhenti dan mengambil seluruh biji di sisi yang berhadapan. Tetapi bila berhenti di lubang kosong di sisi lawan maka ia berhenti dan tidak mendapatkan apa-apa.
Permainan dianggap selesai bila sudah tidak ada biji lagi yang dapat diambil (seluruh biji ada di lubang besar kedua pemain). Pemenangnya adalah yang mendapatkan biji terbanyak.
Sejarah
Sebenarnya, sebelum masuk dan populer di Indonesia permainan ini telah melalui beberapa alur penyebaran.
Congklak merupakan permainan yang berasal dari kebudayaan kuno timur tengah. Diperkirakan, permainan ini telah ada sejak 7000 hingga 5000 SM. Kemudian, permainan tradisional ini di bawa ke daratan Afrika baru kemudian menyebar di negara-negara Asia melalui para pedangan.
Saat masuk ke Indonesia, permainan ini sering dimainkan oleh anak para bangsawan yang sering bertemu dengan para pedangan.
Di Timur Tengah, permainan ini disebut dengan Mancala yang berarti bergerak. Di Jawa, permainan ini lebih dikenal dengan nama congklak, dakon, dhakon atau dhakonan.
Berbeda dengan beberapa daerah di Sumatra yang berkebudayaan Melayu seperti Sumatera, permainan ini dikenal dengan sebutan congkak. Di Lampung disebut dentuman lamban. Makaotan, maggaleceng, atau aggalacang bagi masyarakat Sulawesi. Disebut juga Nogarata.
Di negara-negara lain tentu permainan ini mempunyai sebutan yang semakin beragam atau berbeda-beda. Permainan ini di Malaysia juga dikenal dengan nama congkak, sedangkan dalam bahasa Inggris permainan ini disebut mancala.
Nah itu dia tentang congklak. Jangan sungkan bermain congklak ya agar tetap lestari. (Hilal)