linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Reading: Bandung Lautan Api di 24 Maret, Ini KIsahnya
linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Cari di sini
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Punya akun? Sign In
Follow US
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
linimassa.id > Indeks > Pendidikan > Bandung Lautan Api di 24 Maret, Ini KIsahnya
Pendidikan

Bandung Lautan Api di 24 Maret, Ini KIsahnya

Hilal Ahmad 25 Maret 2024
Share
waktu baca 4 menit
Tugu Bandung Lautan Api (Foto : Forum Keadilan)
Tugu Bandung Lautan Api (Foto : Forum Keadilan)
SHARE

linimassa.id – Setiap 24 Maret diperingati sebagai peristiwa Bandung Lautan Api. Tujuan peringatan ini untuk mengenang peristiwa pengosongan Kota Bandung agar tidak dikuasai oleh penjajah.

Contents
KekacauanPerebutan

Bandung Lautan Api merupakan pengosongan dan pembakaran Kota Bandung agar tidak menjadi markas Sekutu dan NICA (Belanda).

Momentum tersebut merupakan pembumihangusan Kota Bandung yang dilakukan oleh masyarakat Bandung sebagai bentuk respon atas ultimatum oleh Sekutu yang memerintahkan untuk mengosongkan Bandung.

Peringatan Bandung Lautan Api setiap 24 Maret dilatarbelakangi pertempuran antara pahlawan Indonesia melawan penjajah Belanda.

Laman Kemdikbud menulis, penjajah Belanda saat itu berniat untuk menguasai kota Bandung dengan mengeluarkan ultimatum agar masyarakat sipil segera mengosongi wilayah tersebut.

 

Kekacauan

Berawal dari orang-orang Belanda yang baru saja bebas dari tempat tahanan mulai melakukan tindakan yang mengacaukan keamanan negara. Bentrokan antara tentara Sekutu dengan Tentara Republik Indonesia (TRI) tidak dapat dihindari.

Laman Detik menyebut, pada 24 November 1945 malam, TRI dan badan-badan perjuangan lainnya meluncurkan serangan kepada markas-markas Sekutu di Bandung bagian utara, termasuk Hotel Homan dan Hotel Preanger yang menjadi markas besar Sekutu.

Tiga hari setelah penyerangan markas Sekutu, Brigade MacDonald menyampaikan ultimatumnya kepada Gubernur Jawa Barat agar segera mengosongkan wilayah Bandung Utara oleh seluruh warga Indonesia, termasuk pasukan bersenjata. Kebijakan dalam ultimatum tersebut meliputi:

Ultimatum tersebut harus dilaksanakan selambat-lambatnya pukul 12.00 tanggal 29 November 1945.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Sekutu menjadikan kota Bandung Utara menjadi wilayah kekuasaan mereka, sedangkan Bandung Selatan menjadi di bawah kekuasaan pemerintah RI.

Ultimatum tersebut dijawab pasukan Indonesia dengan mendirikan pos-pos gerilya di berbagai tempat. Memasuki awal tahun 1946, pertempuran antara Sekutu dengan para TRI semakin memanas.

Pada 23 Maret 1946, Sekutu menyampaikan ultimatum kedua kepada Perdana Menteri Syahrir agar Bandung dikosongkan selambat-lambatnya sebelum pukul 24.00 tanggal 24 Maret 1946. Pasukan Indonesia diharapkan meninggalkan Bandung Selatan sejauh 10 sampai 11 kilometer dari pusat kota.

Jenderal Mayor Nasution menolak ultimatum tersebut sebab sangat mustahil memindahkan ribuan pasukan dalam waktu singkat. Dalam pertemuan Nasution dengan para Komandan TRI serta aparat pemerintahan, dicapai kesepakatan untuk membumihanguskan Bandung sebelum kota itu ditinggalkan.

Menurut rencana, Bandung akan dikosongkan pada 24 Maret pukul 00.00. Ternyata, pembakaran dilaksanakan lebih awal yakni pukul 21.00. Berbagai bangunan yang diledakkan adalah Bank Rakyat di Bandung, Kawasan Banceuy, Kawasan Cicadas, Kawasan Braga, dan Kawasan Tegalega, dan Asrama Tentara Rakyat Indonesia (TRI).

 

Perebutan

Pasca dibacakannya naskah proklamasi, Indonesia tidak lantas bebas dari pasukan penjajah. Di beberapa daerah masih diwarnai oleh perebutan kekuasaan dan pertempuran, salah satunya Bandung hingga dikenal dengan peristiwa Bandung Lautan Api.

Laman IDN Times menulis, saat hubungan Indonesia dan Inggris semakin memanas, tentara sekutu sempat meminta kembali senjata rampasan pasukan Jepang yang dimiliki pejuang Indonesia, namun tidak direspons oleh para pejuang dan pemuda.

Ditambah warga Belanda telah dibebaskan mulai mengganggu keamanan.Bentrokan antara TKR dan tentara sekutu pun terjadi.

Pasukan Indonesia melancarakan serangan pada malam tanggal 24 November 1945 pada markas-markas sekutu yaitu Hotel Preanger dan Savoy Homann, Lapangan Terbang Andir, dan tangsi Jepang di Tegalega.

Situasi kian tidak terkendali saat serangan dibalas oleh Inggris. Belum lagi keesokan harinya pada tanggal 25 November, pintu air Cikapundung di Dago jebol hingga menyebabkan banjir besar dan menewaskan puluhan warga Bandung.

Keputusan membumi hanguskan Bandung dipilih agar sekutu tidak dapat membangun kota tersebut sebagai markasnya.Itulah sejarah peristiwa Bandung Lautan Api yang kini setiap tahunnya diperingati pada tanggal 23 Maret.

Diketahui pula, warga Bandung pun menjadi satu-satunya daerah yang membakar kotanya sendiri untuk memperjuangkan kekuasaan tetap di tangan Indonesia. (Hilal)

Share This Article
Facebook X Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image

Terkini

Rumah di Lebak ambruk
9 Rumah di Lebak Ambruk Akibat Pergerakan Tanah, Warga Mengungsi
News
Bendera One Piece dilarang di Banten
Bendera One Piece Dilarang di Banten, Nekad Kibarkan Bakal Ditindak Polda
News
Job Fair Kota Serang 2025
Job Fair Kota Serang 2025, Ini Loker Perusahaan dan Cara Daftarnya
News
Relawan Potensi Tangsel
HUT RI ke-80, Relawan Potensi Tangsel Bakal Bentangkan Merah Putih Raksasa di Situ Gintung
News
18 Agustus libur nasional
18 Agustus Libur Nasional, Perayaan Kemerdekaan Jadi Lebih Panjang
News
linimassa.idlinimassa.id
Follow US
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
logo-linimassaid
Selamat datang kembali!

Login ke akunmu

Username or Email Address
Password

Lost your password?