SERANG, LINIMASSA.ID – Pendaftar SPMB SMA di Banten mecapai 107 ribu anak, jumlah ini jauh melebihi kuota penerimaan siswa baru yang hanya mampu menampung 47 ribu anak.
Artinya, pendaftar melalui sistem penerimaan murid baru atau SPMB untuk SMA dan SMK di Banten dua kali lipat dari daya tampung sekolah negeri.
Hal ini berdasarkan data Dinas Pendidikan dan Kebudayaan atau Dindikbud Provinsi Banten, hingga pukul 16.10 WIB pada Senin 23 Juni 2025, jumlah pendaftar SPMB SMA di Banten sebanyak 107.524 orang, dan pendaftar SMK 54.682 orang.
Sedangkan daya tampung SMA negeri hanya 47.700 orang dan SMK 34.128 orang. Sehingga, ada sisa 60 ribuan pendaftar SMA yang tak tertampung, dan 20 ribuan pendaftar SMK yang juga tak tertampung.
Lantaran antusiasme masyarakat yang mendaftar melalui SPMB SMA di Banten masih tinggi, maka pendaftaran yang seharusnya ditutup kemarin pukul 16.00 WIB, dilakukan perpanjangan pendaftaran hingga pukul 13.59 WIB kemarin.
Gubernur Banten Andra Soni mengatakan, proses pendafataran SPMB SMA di Banten tahun ajaran 2025/2026 sudah mengalami perubahan sesuai yang diharapkan masyarakat, yakni tidak ada jalur zonasi, tetapi diganti sistem domisili.
Siswa Tak Tertampung SPMB SMA di Banten Dialihkan ke Swasta

Para pendaftar SPMB SMA di Banten yang tidak tertampung di sekolah negeri akan dialihkan ke sekolah swasta. Hal ini diungkapkan Gubernur Banten, ia juga mengakui, lantaran proses SPMB ini singkat, maka sosialisasi juga tak optimal.
“Yang harus disyukuri bahwa tahun ini Pemprov sudah menyelenggarakan program Sekolah Gratis,” ujar Andra saat ditemui di Gedung Negara Provinsi Banten, Kota Serang, Senin 23 Juni 2025.
Ia telah menginstruksikan Dindikbud untuk terus melakukan pendampingan terhadap para peserta didik. “Kita sama-sama menyadari jumlah unit sekolah negeri kita sangat terbatas, dan kita perlu waktu untuk membangun sekolah baru,” terangnya.
Di sisi lain, pihaknya harus memikirkan anak-anak Banten yang kurang mampu tapi tidak diterima di sekolah negeri melalui empat jalur yang tersedia. Sehingga mereka dapat tetap bersekolah di sekolah swasta melalui program Sekolah Gratis.
“Jadi mohon kepada masyarakat untuk mendukung, kita punya niat pemerataan kesempatan pendidikan bagi warga Banten,” tutur Andra.
Untuk itu, ia juga mengimbau masyarakat untuk mengikuti prosedur yang ada. Tahun ini, setiap rombongan belajar maksimal diisi sebanyak 36 siswa.