linimassa.id – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong kolaborasi dan sinergi dari berbagai pihak untuk bersatu dalam upaya pemberantasan narkoba di wilayahnya. Menyadari tingginya tingkat kerawanan narkoba di Jawa Tengah, Pj Gubernur Jateng, Nana Sudjana, menekankan pentingnya kerjasama dalam mengatasi masalah ini.
Provinsi ini menduduki peringkat keenam dari aspek kerawanan narkoba di seluruh Indonesia.
Dalam audiensinya dengan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Jateng, Nana menegaskan bahwa BNN tidak dapat melawan narkoba sendirian.
Dukungan dari pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, kepolisian, hingga masyarakat sangat dibutuhkan dalam upaya pencegahan, pemberantasan, dan rehabilitasi penyalahgunaan narkoba.
Nana menekankan pentingnya pencegahan penggunaan narkoba dan program sosialisasi. Beberapa program seperti “Desa Bersih Narkoba” sudah diterapkan di berbagai kabupaten/kota di Jawa Tengah sebagai bagian dari upaya pencegahan.
“Jadi kami akan terus melakukan langkah-langkah, upaya-upaya, dalam rangka pencegahan dan pemberantasan narkoba,” tandas Nana.
Kepala BNNP Jateng, Brigjen Pol Dr. Agus Rohmat, memaparkan data yang menunjukkan dominasi kasus narkoba di lembaga pemasyarakatan. Data tahun 2021 menunjukkan bahwa dari 13.331 kasus kejahatan, 5.866 di antaranya (44%) adalah kasus narkotika.
“Jadi per desa itu, ada daerah yang hijau, orange, kuning, dan merah. Kategori ini sudah ada indikatornya. Kita harapkan yang merah turun ke kuning, kuning ke orange, orange ke hijau,” pungkasnya
Demikian pula, data tahun 2023 menunjukkan tren yang serupa, dengan jumlah pelaku perempuan yang memprihatinkan. Agus mendorong semua pihak untuk memperkuat upaya pencegahan dan rehabilitasi.
BNN Provinsi Jateng menerapkan strategi pencegahan dan pemberantasan yang mencakup penegakan hukum keras terhadap pengedar narkotika dan rehabilitasi bagi pemakai.
Program pencegahan, seperti pemeringkatan kerawanan narkoba di setiap kabupaten/kota, juga menjadi bagian penting dari upaya mereka dalam memerangi narkoba.
Dengan adanya kerjasama lintas sektor dan komunitas, diharapkan situasi peredaran narkoba di Jawa Tengah dapat diminimalkan. (AR)