linimassa.id – Pemerintah Kota Tangerang Selatan berkomitmen konsisten meningkatkan keterampilan sumber daya manusia (SDM) baik Aparatur Sipil negara (ASN) maupun non-ASN melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan kepemimpinan yang dilakukan secara berkala serta terprogram.
Pendidikan dan latihan untuk peningkatan keterampilan pegawai itu dilakukan oleh Badan Pengembangan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Tangerang Selatan. Sejumlah kegiatan telah dilaksanakan pada tahun anggaran 2022 ini. Di antaranya yaitu Pelatihan Program Government Transformation Academy (GTA) Silabus Pelatihan Junior Office Operator 2022 yang dilaksanakan pada 4 Juli 2022 lalu.
Pelatihan tersebut merupakan tindak lanjut dari Kerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Informatika yang dilakukan pada 21 Desember 2021. Kerjasama tersebut ditandatangani oleh Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie dan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Informatika Hary Budiarto.
Kerjasama tersebut sebagai sinergi peningkatan sumber daya manusia bidang komunikasi dan informatika di Kota Tangerang Selatan sehingga dapat membentuk pegawai yang unggul dan berdaya saing terutama dalam pengelolaan adminsitrasi perkantoran berbasis digital.
Dalam pelaksanaanya, pelatihan Program Government Transformation Academy (GTA) Silabus Pelatihan Junior Office Operator diikuti oleh ratusan pegawai ASN dan non-ASN perwakilan dari Sekretariat Daerah, kecamatan dan kelurahan di Kota Tangerang Selatan dilaksanakan di Puspemkot Tangsel pada 4 Juli 2022.
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan, Pelatihan GTA tersebut sebagai upaya untuk memajukan mutu pegawai di Kota Tangerang Selatan. Menurutnya, saat ini para pegawai harus memiliki keterampilan yang berkaitan dengan digital terutama yang bertugas dalam pengelolaan administrasi perkantoran.
“Dengan pengelolaan administrasi perkantoran yang baik akan berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat serta tercapainya kemajuan teknologi,” kata Benyamin dalam sambutannya.
Benyamin menerangkan, pelatihan junior office operator itu bertujuan agar para peserta mampu mengoperasikan aplikasi perkantoran tingkat dasar, mengoperasikan aplikasi internet dan media social serta memastikan keamanan informasi pegawai untuk peningkatan kinerja. Sehingga dapat memberikan pelayanan optimal kepada masyarakat.
“Saya berharap para pegawai di Pemkot Tangsel dapat terus meningkatkan kualitas dan kemampuan diri dan menerapkannya dalam aktivitas pekerjaanya dengan mengikuti kemajuan teknologi mendukung pencapaian visi Pemkot Tangsel Terwujudnya Tangsel Unggul Menuju Kota Lestari, Saling Terkoneksi Efektif dan Efisien,” terang Benyamin.
Selain pelatihan tersebut, BKPSDM Kota Tangerang Selatan juga menggelar Diklat Teknis Analisis Jabatan (Anjab) dan Analisis Beban Kerja (ABK) di Pemerintahan Kota Tangerang Selatan yang diselenggarakan pada Selasa tanggal 26/07/2022
Dalam kegiatan tersebut, Wali Kota Tangsel Benyamin menjelaskan pelatihan tersebut untuk meningkatkan kualitas SDM ASN profesional yang memiliki pemahaman mengenai penyusunan Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja ASN di Organisasi Perangkat Daerahnya masing-masing.
“Ke depan, pemerintahan ini tugasnya semakin kompleks. Tidak bersifat general, tetapi satu orang mengerjakan apa semakin jelas,” jelas Benyamin.
Orang nomor satu di Tangsel itu menegaskan tugas pengelolaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia di kepegawaian tidak hanya pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia di level keseluruhan. Tapi di level OPD inilah para Kasubag kepegawaian harus juga memahami itu semua.
“Jadi kalian ini Kasubag Umum Kepegawaian harus tahu siapa mengerjakan apa, dan bertanggung jawab terhadap apa,” tegasnya.
Benyamin juga meminta untuk terus berpikir kreatif menghadapi permasalahan yang dihadapi di lingkup OPD nya masing-masing. Terutama soal keterbatasan Sumber Daya Manusia.
“Maksimalkan dan optimalkan SDM yang ada. Lihat goal-nya, impact dan benefitnya seperti apa. Jangan diam, analisis dan lihat realisasi anggaran,” tekan Benyamin.
Sementara itu, Kepala BKPSDM Kota Tangsel Fuad mengatakan bahwa
Analisis Jabatan dan Analisis Beban Kerja ini sangat penting. Misal Analisis Beban Kerja, itu memberikan gambaran terkait dengan beban kerja yang dilakukan, berapa waktu yang kita lakukan dan outputnya berapa jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.
Fuad menjelaskan, di dalam Analisis Beban Kerja lah nanti akan diketahui, berapa jumlah ideal pegawai yang berada di OPD. Beban kerja ini akan sangat dinamis karena tergantung dari visi misi Wali Kota, RPJMD serta ketentuan dari pemerintah pusat.
Sedangkan untuk Analisis Jabatan ini dimaksudkan untuk mengetahui dan memperjelas tupoksi masing-masing pegawai. Serta yang paling penting adalah kualifikasi yang harus dimiliki pegawai dalam menempati posisi tertentu.
“Ini menjadi kebutuhan yang harus segera dimiliki yaitu Standar Kompetensi Jabatan, jadi nanti tinggal dicocokkan, siapa yang sesuai dengan posisi jabatan tersebut,” tutupnya.
Sementara itu, untuk peningkatan profesionalisme dan kualitas, para pegawai ASN di Kota Tangerang Selatan juga turut serta dalam Pelatihan Kepemimpinan Adminsitrator yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia Provinsi Banten. Diketahui, ada 10 pegawai setingkat sekretaris dinas dan kepala bidang yang mengikuti pelatihan tersebut dan berlangsung pada 14 Februari-15 Juli 2022.
Selain itu, para pegawai ASN Pemkot Tangsel juga turut mengikuti Pelatihan Dasar (Latsar) Angkatan LVIII dan LIX yang diselenggarakan oleh oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Banten pada 13 Juni-September 2022. Serta Pelatihan Dasar (Latsar) Angkatan LXXIV, LXXV dan LXXVII yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Banten yang dilaksanakan 1 Agustus hingga November 2022 mendatang.
BKPSDM Kota Tangsel juga tengah fokus mewujudkan salah satu visi misi Wali Kota Tangerang Selatan periode 2021-2025 untuk membangun birokrasi yang efektif dan efisien dengan program pengembangan kompetensi berbasis teknologi bagi ASN.
Ada dua output strategis yaitu 1). Penyusunan regulasi (Peraturan Wali Kota) tentang Manajemen Pengembangan Kompetensi ASN, dan 2). Pembangunan Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Kompetensi ASN.
Kedua output program ini nantinya akan dapat menjadi acuan dan alat/sarana dalam pengelolaan pengembangan kompetensi pegawai ASN di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang Selatan. (spy)
