Linimassa.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) terus bekerja keras untuk mengatasi masalah penumpukan sampah di berbagai wilayahnya.
Salah satu titik perhatian adalah Tempat Penampungan Sementara (TPS) Pasar Baru Bogor, yang sebelumnya mengalami penumpukan sampah namun kini sudah dalam tahap penyelesaian.
Penumpukan sampah di TPS Pasar Baru Bogor sedang diatasi oleh petugas DLH Kota Bogor dengan bantuan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) serta Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Pakuan Jaya (PPJ).
Proses pengangkutan menggunakan alat berat seperti backhoe loader, dan sampah diangkut menggunakan truk yang disewa oleh Perumda PPJ.
“Sampah di TPS Pasar Baru Bogor yang berasal dari pedagang dan luar pasar cepat menumpuk. Hari ini kita targetkan menyelesaikan sisa sampah menggunakan 20 hingga 25 truk lagi,” kata Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah saat meninjau proses pengangkutan di TPS Pasar Baru Bogor pada Rabu (19/06/2024).
PPJ telah mengeluarkan pemberitahuan pembatasan penggunaan TPS Pasar Baru Bogor yang sejak akhir Mei 2024 sudah diinformasikan ditutup untuk umum.
Untuk jangka panjang, Perumda PPJ diminta untuk memiliki armada pengangkutan sampah sendiri.
“Mudah-mudahan di perubahan anggaran tahun ini, kita minta Perumda PPJ bisa melakukan pembersihan secara mandiri karena DLH pun harus mengurusi seluruh kota,” ujar Syarifah.
Dirut Perumda PPJ, Jenal Abidin, mengatakan pihaknya akan segera melakukan kajian anggaran untuk memenuhi kebutuhan armada pengangkut sampah secara mandiri.
“Kami akan mengkaji anggaran yang ada dengan rencana anggaran di perubahan di bulan Agustus. Kami sepakat dengan arahan pimpinan untuk melaksanakan ini demi jangka panjang,” kata Jenal.
Volume sampah dari para pedagang pasar mencapai 6 kubik per hari dari 400 pedagang, dan dapat diangkut oleh satu hingga dua truk sehari.
Namun, penumpukan sampah disebabkan oleh masyarakat umum dan PKL di sekitar pasar yang juga membuang sampah di TPS Pasar Baru Bogor.
“Selain pedagang, banyak juga PKL dan masyarakat umum yang membuang sampah di TPS ini. Ketersediaan alat berat DLH juga terbatas.
Kami telah mengangkut 15 truk sampah dari sebelum Idul Adha hingga sekarang,” ungkap Jenal. (AR)