linimassa.id – Mahalnya harga telur saat ini mulai dikeluhkan oleh pedagang di Kota Tangerang Selatan. Akibatnya, mereka berupaya agar tetap untung dan pelanggan tidak kabur.
Pandu (36) pedagang martabak di Cirendeu ini mulai menjerit mengeluhkan mahalnya harga telur saat ini.
Dia mengaku, harus rela mengantongi keuntungan yang tipis lantaran tak berani menaikan harga jual meski harga telur semakin mahal.
“Jadi kita bukan mengurangi porsinya, tapi keuntungan per satu martabak kita tekan terus, supaya loyalitas pelanggan tetap ada,” kata Pandu, Selasa (23/8/2022).
Keluhan senada juga diungkapkan Soleh (42). Penjual camilan sempol ayam itu memilih menaikan harga jual olahan yang dia dagangkan agar tidak rugi.
“Pedagang kecil seperti saya, sudah pasti harus puter otak lagi, kayak sempol ayam sekarang naik, jadi lima ribu dapat empat,” paparnya.
Bahkan, Soleh menyebut tak hanya telur yang naik tapi harga tepung dan sagu ikut menaik.
“Bukan hanya telur, bahan pokok yang saya gunakan, kayak sagu dan tepung terigu juga naik, tapi alhamdulillah harga minyak udah mulai stabil,” tutupnya.
Sebelumnya diberitakan, harga telur di pasaran di Tangsel kini merangkak naik. Semula dari Rp26 ribu per kilogram, kini tembus Rp31 ribu perkilogram. (nabil/red)