linimassa.id – Saat ini paylater menjadi salah satu alternatif cara bertransaksi yang digunakan banyak orang. Simak artikel ini untuk mengetahui apa itu paylater.
Sistem pembayaran paylater semakin populer beberapa tahun ke belakang. Sudah semakin banyak aplikasi pembayaran yang juga menerapkan sistem paylater ini, bahkan hampir semua sistem pembayaran sudah menyediakan layanan paylater.
Dilansir dari laman resmi DJKN Kemenkeu, paylater adalah sistem pembayaran yang ditunda, dengan kata lain kita bisa membeli barang tanpa harus membayar langsung tapi sebagai gantinya setiap membayar tiap bulan harus beserta bunganya.
Paylater juga suatu metode pembayaran yang memungkinkan penggunanya untuk melakukan transaksi dan membayarnya di kemudian hari. Sistem pembayaran paylater sebenarnya bukan sesuatu yang baru. Kita lebih mengenal sistem paylater dengan sistem kredit.
Juru bicara OJK (Otoritas Jasa Keuangan) Sekar Putih Djarot menjelaskan, paylater adalah sebuah istilah yang merujuk pada transaksi pembayaran atau jasa.
Pada dasarnya paylater adalah layanan untuk menunda pembayaran atau berhutang yang wajib dilunasi di kemudian hari.
Ini memang terlihat simple bahkan sangat memudahkan kita untuk memenuhi kebutuhan dan wishlist (keinginan) kita. Tapi paylater juga bisa menyebabkan “Kecanduan”.
Ini bisa terjadi karena kemudahan dalam transaksinya, kebiasaan mengklik setuju tanpa membaca secara detail konsekuensi bunga dan denda keterlambatan padahal hal itu sudah dijelaskan dalam persyaratan saat mengajukan paylater, serta gaya hidup konsumtif masyarakat yang tinggi.
Paylater juga bisa menyebabkan risiko lainnya, yaitu:
- Pengaturan Keuangan Terganggu
Kemudahan fitur paylater seringkali menjadi penyebab terganggunya pengaturan keuangan pribadi karena adanya cicilan yang datang. Seringkali, dana yang kita sisihkan untuk membayar cicilan terpakai guna memenuhi kebutuhan yang lebih mendesak, hal ini mengakibatkan tidak mampu membayar cicilan.
- Ada Biaya yang Tidak Disadari
Dalam menggunakan paylater tanpa kita sadari ada biaya lain yang ikut aktif seperti biaya subscription, biaya cicilan, dan biaya lainnya. Hal ini yang akan memberatkan kita setiap kali tagihan datang.
- Perilaku Konsumtif Berlebih
Penggunaan paylater secara tidak kita sadari juga mampu menimbulkan dorongan belanja yang implusif. Diri kita akan lebih mudah tergiur dalam melihat diskon dan tawaran menarik lainnya.
- Peretasan Identitas
Resiko ini mungkin tidak disadari, tapi peretasan atau pencurian identitas ini bisa dan mungkin terjadi meskipun sudah ada keamanan yang tinggi dari pihak platformnya. Tapi, siapa yang tahu masih banyak orang jahat yang meretas data dan menyalah gunakannya.
Sistem pembayaran paylater ini semakin populer di kalangan masyarakat karena kemudahannya dalam berbagai transaksi.
Apalagi dengan banyaknya promo dan cashback yang diberikan oleh penyedia layanan paylater.
Selain karena promo, memang pembayaran dengan paylater membuat masyarakat bisa mendapatkan barang yang mereka butuhkan pada hari-hari tua (alias pada hari-hari sebelum gajian, di mana dana dalam rekening mulai menipis).
Bijaklah dalam menggunakan paylater supaya tidak menjadi bumerang di kemudian hari. (Hilal)