Linimassa.id – Tradisi panjang mulud masih tetap lestari sampai hari ini. Panjang mulud merupakan tradisi masyarakat Banten untuk menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW yang berupa wadah atau bentuk tertentu yang dihias dan diisi dengan berbagai barang. Bentuknya bisa berupa kapal, pesawat, mobil, perahu, masjid, rumah, dan lain-lain.
Tradisi ini biasanya dirayakan di empat kabupaten dan kota di Provinsi Banten, yaitu Serang, Cilegon, Pandeglang, dan Lebak.
Masyarakat menganggap Panjang Mulud sebagai hari raya ketiga setelah Idul Fitri dan Idul Adha.
Tradisi Panjang Mulud memiliki beberapa nilai dan makna, yaitu:
Menggambarkan kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya
Menumbuhkan nilai-nilai budaya, seperti gotong royong, kepemimpinan, dan kreativitas
Merupakan bentuk persatuan dan silaturahim antar masyarakat
Tradisi Panjang Mulud biasanya diawali dengan pawai keliling antar-RT dan RW. Hiasan panjang mulud dibuat sendiri, sedangkan isinya dibawa oleh warga dari rumah, seperti sembako, pakaian, dan peralatan lainnya
Berkembangnya sebuah tradisi Maulid Nabi ke Nusantara seiring dengan perjalanan proses Islamisasi Nusantara.
Banten adalah provinsi yang memiliki sebuah kearifan budaya lokal yang terus berkembang setiap tahunnya, dan salah satunya adalah Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Dalam sejarahnya, perayaan Panjang Mulud yang dilakukan secara massal telah ada sejak masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa yaitu sekitar tahun 1651 M-1672 M.
Saat itu perayaan Panjang Mulud dilakukan dengan sangat meriah. Pada masa pemerintahan Belanda bahkan Jepang, perayaan Panjang Mulud masih tetap berlangsung namun tidak semeriah pada masa kesultanan.
Panjang Mulud menurut bahasa terdapat dua kata, yaitu Panjang dan Mulud, Panjang dari bahasa sansekerta berarti hiasan atau dekorasi, sedangkan Mulud berarti kelahiran, kelahiran disini ada dua upacara secara kebersamaan, pertama perayaan Panjang Mulud sebagai upacara memperingati pembelian sultan, kedua peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Versi lain menyebutkan bahwa Istilah Panjang tidak terkait dengan sebuah ukuran dalam skala meter atau apa pun itu. Konon istilah Panjang lebih terkait pada kata Panjang yakni memajangkan atau memperlihatkan.
Panjang Mulud adalah benda yang dihias, yang digunakan dan dipertontonkan pada saat perayaan kelahiran Nabi Muhammad Saw
Pola penyelenggaraan secara umum memiliki persamaan, sedangkan yang membedakan hanya terletak pada kekhasan daerah, salah satunya adalah lantunan lagu shalawat yang berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. (Hilal)