linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Reading: Panjang Mulud, Seperti Hari Raya Ketiga di Banten
linimassa.idlinimassa.id
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Cari di sini
  • News
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Bisnis
  • Gaya Hidup
  • Khazanah
  • Berita Video
Punya akun? Sign In
Follow US
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
linimassa.id > Indeks > Khazanah > Panjang Mulud, Seperti Hari Raya Ketiga di Banten
Khazanah

Panjang Mulud, Seperti Hari Raya Ketiga di Banten

Hilal Ahmad 28 September 2023
Share
waktu baca 6 menit
Panjang Mulud jadi tradisi khas di Banten.
Panjang Mulud jadi tradisi khas di Banten.
SHARE

linimassa.id – Hari libur kali ini dalam rangka peringatan kelahiran Rasulullah Muhammad S.A.W. Setiap bulan Rabiul Awal tahun Hijrah kerap diperingati perayaan dengan berbagai istilah. Istilah yang dimaksud adalah Muludan, Panjang Jimat (Cirebon , Panjalu Ciamis) dan Panjang Mulud Banten.

Contents
Asal MulaRayaEsensi

Sesuatu yang menarik dari peringatan ini adalah terjadi perpaduan sekaligus percampuran (akulturasi) antara unsur-agama dengan budaya lokal.

Peringatan Maulid Nabi di seluruh Nusantara marak dilakukan baik dalam skala kecil maupun besar seperti pada Panjang Mulud di Propinsi Banten.

Pada perayaan ini biasanya masyarakat membuat panjang atau hiasan yang diarak di jalan raya atau dipajang di masjid sebelum membaca doa-doa tertentu. Kemudian panjang yang berisi makanan, sembako, pakaian, uang, dan sebagainya ini dibagikan kepada masyarakat.

Tempat perayaan Panjang Mulud biasanya dipusatkan di Masjid. Masyarakat berkumpul untuk membaca tahlil dan doa-doa. Kegiatan lain, biasanya tausiah atau ceramah keagamaan seputar memperkuat keimanan melalui momen kelahiran Rasulullah.

 

Asal Mula

Menurut salah satu sumber, dalam sejarahnya, perayaan Panjang Mulud yang dilakukan secara massal telah ada sejak masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa yaitu sekitar tahun 1651 M-1672 M.

Kala itu perayaan Panjang Mulud dilakukan dengan sangat meriah. Pada masa pemerintahan Belanda bahkan Jepang, perayaan Panjang Mulud masih tetap berlangsung namun tidak semeriah pada masa kesultanan.

Panjang Mulud menurut bahasa terdapat dua kata, yaitu Panjang dan Mulud, Panjang dari bahasa sansekerta berarti hiasan atau dekorasi, sedangkan Mulud berarti kelahiran.

Versi lain menyebutkan bahwa Istilah Panjang tidak terkait dengan sebuah ukuran dalam skala meter atau apa pun itu. Konon istilah Panjang lebih terkait pada kata Panjang yakni memajangkan atau memperlihatkan. Panjang Mulud adalah benda yang dihias, yang digunakan dan dipertontonkan pada saat perayaan kelahiran Nabi Muhammad Saw.

- Advertisement -
Ad imageAd image

Empat Kota

Tradisi Panjang Mulud di Provinsi Banten banyak diselenggarakan di empat kab/kota, yaitu Serang, Cilegon, Pandeglang dan Lebak.

Pola penyelenggaraan secara umum memiliki persamaan, sedangkan yang membedakan hanya terletak pada kekhasan daerah, salah satunya adalah lantunan lagu shalawat yang berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lainnya.

 

Raya

Masyarakat di empat Kab/kota dalam wilayah Provinsi Banten menganggap Panjang Mulud sebagai hari raya ketiga setelah hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.

Oleh karena itu, sebagai sebuah tradisi yang melibatkan banyak anggota masyarakat, pelaksanaan Panjang Mulud dilakukan dengan suatu perencanaan yang matang.

Proses pelaksanaan diawali dengan mengadakan musyawarah pembentukan panitia pelaksanaan dengan melibatkan aparat pemerintahan desa, DKM, dan tokoh masyarakat.

Musyawarah dilakukan untuk membahas menentukan waktu, tempat, anggaran sekaligus menetapkan iuran. Sesi berikutnya adalah pembuatan Panjang. Bentuk Panjang tidak menganut suatu pakem.

Ajang kreativitas bermain dalam hal ini. Oleh karena itu, bentuk Panjang menjadi sangat beraneka ragam, antara lain kapal terbang, mobil, dan perahu. Setiap Panjang biasanya merupakan perwakilan kelompok antara lain, keluarga besar, wilayah RT, DKM, dan sebagainya.

Setelah Panjang selesai dikerjakan, proses selanjutnya adalah mengisi Panjang dengan uang, hiasan, dan barang-barang (biasanya bukan makanan jadi) yang dapat dimanfaatkan atau dipakai seperti baju, perlengkapan shalat, dan lain-lain.

Setelah terisi, Panjang kemudian disimpan. Hari-hari menjelang pelaksanaan diisi dengan kegiatan mengirim hidangan antar tetangga.

Sehari sebelum pelaksanaan, warga melakukan acara ngeriung ‘makan bersama’ dan tausiah maulid ‘ceramah maulid’ yang dimulai setelah shalat magrib. Esok harinya, pelaksanaan Ngarak (Panjang Mulud) dimulai.

Titik awal arak-arakan Panjang Mulud berada di Mesjid dan dilaksanakan sekitar pukul 07.00. Pelaksanaan diawali dengan doa bersama yang dipimpin kyai.

Dalam sesi doa bersama diselipkan sesi hadhoroh, yaitu doa yang dipanjatkan untuk keluarga atau kerabat yang sudah meninggal. Biasanya keluarga yang mengikuti sesi hadhoroh ini akan menaruh uang – seikhlasnya – dalam amplop yang bertuliskan keluarga atau kerabat yang sudah meninggal.

Amplop tersebut bersama dengan amplop lainnya ditaruh di dekat kyai. Seluruh amplop tersebut biasanya akan dikumpulkan untuk dipergunakan untuk acara keagamaan atau disumbangkan kepada warga tak mampu.

Selesai sesi hadhoroh, acara Ngarak kemudian dilaksanakan. Kelompok seni Terebang Gede yang tergabung dalam sesi Ngarak menampilkan alunan musik khas Panjang Mulud untuk mengiringi dzikir mulud.

Teks dzikir yang digunakan adalah dari Kitab Barzanzi yang dilantunkan oleh kelompok pedzikir dan peserta Ngarak.

Selain berdzikir, shalawat juga dilantunkan dalam acara Ngarak tersebut. Rute pertama Ngarak adalah berjalan menuju lokasi Panjang.

Setelah seluruh Panjang ikut dalam rombongan, acara Ngarak dilakukan dengan cara berjalan mengelilingi kampung. Durasi prosesi Ngarak dilakukan hingga menjelang shalat dzuhur.

Seluruh Panjang disusun, sementara peserta shalat dzuhur berjamaah kemudian dilanjutkan dengan sesi ngeropok, yaitu menginventarisir seluruh isi yang ada dalam Panjang lalu didistribusikan secara adil dan merata kepada seluruh warga yang menghadiri kegiatan Panjang Mulud.

 

Esensi

Esensi Panjang Mulud bisa dinilang, merupakan semangat masyarakat dalam menyambut bulan Maulud.

Kemeriahan yang tersaji merupakan salah satu apresiasi dan penghormatan datangnya bulan Maulud. Selain itu, dari segi kebersamaan, Panjang Mulud selain untuk mempererat tali silaturahmi juga memelihara semangat bergotong royong.

Kalau dahulu gotong royong dicurahkan secara nyata dengan tenaga, saat ini dilakukan dalam bentuk uang, barang atau kepedulian saja sudah bisa menunjukkan partisipasi pada tradisi Panjang Mulud sehingga partisipasi warga yang berhalangan datang tetap tersalurkan.

Adanya tradisi Panjang Mulud menumbuhkan semangat menabung untuk biaya pembuatan Panjang dan perayaannya.

Keberadaan Panjang Mulud ini membuat Banten dikenal selain dengan seni Debus-nya. (Hilal)

Share This Article
Facebook X Whatsapp Whatsapp Telegram Copy Link Print
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
- Advertisement -
Ad imageAd image
16 Agustus 2025
Ad imageAd image

Terkini

WhatsApp Image 2025 08 25 at 18.28.11 1 e1756212015761
Jawab Keluhan Warga Kampung Kandang Sapi Lor, Pemkot Tangsel: Itu Aset Milik Pengembang
Pemerintahan
Inspektorat Kota Tangsel
Kepala Inspektorat Kota Tangsel Akui Makan Durian Musang King di Lokasi Audit: Saya Traktir BPKP
News
Pengangguran di Kabupaten Serang
Pengangguran di Kabupaten Serang Capai 9,18 Persen
News
Hendry ch Bangun
Hendry Ch Bangun Kantongi 21 Dukungan Jadi Ketua PWI Pusat 2025-2030
News
Pengeroyokan wartawan dan staf KLH
5 Tersangka Pengeroyokan Wartawan dan Staf KLH Ditangkap Polres Serang
News
linimassa.idlinimassa.id
Follow US
© 2023 linimassa.id. Designed by dezainin.com
  • Disclaimer
  • Privacy
  • Redaksi
  • Info Iklan
logo-linimassaid
Selamat datang kembali!

Login ke akunmu

Username or Email Address
Password

Lost your password?