linimassa.id – Onde-onde alias bola wijen sangat terkenal di Indonesia. Jajanan pasar ini udah ditemukan di pasar tradisional maupun dijual di pedagang kaki lima.
Onde-onde ini terbuat dari tepung terigu ataupun tepung ketan yang digoreng atau direbus dan permukaannya ditaburi/dibalur dengan biji wijen.
Ada beragam bola wijen yang terbuat dari tepung ketan dan bagian dalamnya diisi bubuk kacang hijau. Ragam lain hanya dibuat dari tepung gandum dan diberi warna pada permukaannya seperti putih, merah, atau hijau yang dikenal sebagai bola wijen gandum, yang merupakan bola wijen khas dari kota Mojokerto, Jawa Timur.
Asal Mula
Sejarah kue ini dapat ditelusuri di Tiongkok saat zaman dinasti Tan. makanan ini menjadi kue resmi daerah Changan (sekarang Xian) yang disebut ludeui.
Makanan ini kemudian dibawa oleh pendatang sana menuju ke daerah selatan Tiongkok, lalu berkembang luas hingga daerah-daerah Asia Timur dan Asia Tenggara.
Kue bernama jin deui di daerah Cina utara disebut matuan, di daerah timur laut Cina disebut ma yuan, dan di Hainan disebut zhen dai. Zhen dai terkadang dapat disebut sebagai zhimaqiu yang diartikan sebagai bola wijen dalam bahasa Inggris. Di Hong Kong, makanan ini dapat ditemui di hampir seluruh toko kue.
Di Malaysia, kue ini disebut sebagai kuih bom. Kuih bom biasanya diisi dengan parutan kelapa manis atau kacang, namun ada juga yang diisi dengan pasta kacang merah.
Di Vietnam, makanan ini dikenal sebagai bánh cam di Vietnam Selatan dan bánh rán di Vietnam Utara. Bánh rán diberi pengharum bunga melati. Isinya biasanya lebih kering dari onde-onde pada umumnya berupa pasta kacang hijau manis.[
Selain itu, bisa juga diisi dengan daging cincang, bihun dan ubi, jamur, dan berbagai bahan makan khas Vietnam lainnya. Penganan ini biasa dihidangkan bersama sayuran dan saus celup. Di Filipina, onde-onde disebut butsi.
Jawa Timur
Onde-onde menjadi jajanan tradisional yang populer dari Mojokerto, Jawa Timur. Mengutip dari encyclopedia.jakarta-tourism.go.id, Onde-Onde dalam bahasa jawa ditulis ondhé-ondhé. Jika biasanya Onde-Onde mempunyai bahan dasar campuran dari tepung beras dan tepung ketan, maka berbeda dengan yang ada di Mojokerto.
Kue yang ada di Mojokerto berasal dari tepung terigu yang diberi pewarna seperti putih, merah, dan hijau.
Awalnya, kue ini merupakan kudapan yang berasal dari Guangdong, Tiongkok yang kemudian diadaptasi oleh di Indonesia. Kala itu, para perantau membawa Onde-Onde dan mengenalkannya ke penduduk seperti negara-negara di Asia Tenggara.
Bahkan, ada yang menyebutkan datangnya Onde-Onde masuk ke Indonesia sekitar abad ke-13 berbarengan dengan kedatangan Laksamana Cheng Ho. Di Tiongkok, Onde-Onde sudah ada sejak pemerintahan Dinasti Zhou (1045-256 SM). Pada saat itu, Onde-Onde menjadi lambang keselamatan dan kebersamaan. Kudapan ini juga biasanya disajikan untuk tukang kayu dan tukang batu yang kala itu sedang membangun istana kekaisaran.
Kemudian pada Dinasti T’ang ada sastrawan bernama Wang Fanzhi yang menuliskan Onde-Onde tergolong makanan istimewa di istana kekaisaran Chang’an. (Hilal)